PWMU.CO – SD Muhlas melakukan munaqasah ibadah yang diikuti 122 siswa kelas VI dengan materi praktik wudhu dan doa setelah wudhu, praktik shalat dan doanya, tartil Quran, serta muhadharah atau kultum, Senin-Kamis (21-24/2/22).
Kepala SD Muhammadiyah 11 (SD Muhlas) Surabaya Mursiah SAg MPd menyampaikan munaqasah ibadah kelas VI ini sempat tertunda satu pekan. Yang seharusnya dilaksanakan tanggal 14 sampai 17 Februari 2022 karena beberapa siswa kelas I sampai VI sakit flu dan demam, ada juga yang terserang demam berdarah begitu juga beberapa guru yang sakit.
“Maka kami mengumumkan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) 100 persen. Bagi guru yang tidak mempunyai jaringan wifi bisa menggunakan wifi sekolah dan bagi guru yang mempunyai wifi bisa PJJ dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Dia memaparkan kegiatan munaqosyah ibadah tahun ini diadakan secara tatap muka 50 persen dengan ketentuan protokol kesehatan ketat. Sebagai program tahunan sekaligus merupakan salah satu wujud tanggung jawab sekolah terhadap kebenaran dan ketepatan bacaan serta gerakan wudhu dan shalat siswa.
Disamping itu, lanjutnya, sekolah menjadi salah satu media dakwah untuk memantapkan aqidah dan ibadah sesuai dengan kurikulum dan tuntunan Muhammadiyah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Semoga, harapannya, siswa selalu istiqomah dalam melakukan ibadah wajib mereka. Pembiasaan yang dimulai dari usia dini akan tertanam pada diri mereka dan terus dijalankan sampai akhir hayat.
Program Pembiasaan
Mursiah menjelaskan sebelum kegiatan munaqosah dilaksanakan, siswa tetap melaksanakan program pembiasaan yaitu sholat dhuha dan murajaah pagi. Dilanjutkan apel pagi untuk memastikan kesiapan siswa dalam kegiatan ujian atau munaqosah ibadah tahun ini.
“Dalam apel pagi tersebut dipimipin koordinator jenjang (Korjen) Kelas VI Fajar Arum Muninggar SPd menyampaikan tata tertib selama menjalani munaqosah ibadah. Selama ujian seluruh siswa wajib prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun/ hand sanitizer) yang sudah di siapkan di setiap sudut sekolah,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, siswa harus menjaga kebersihan dan ketertiban, mengikuti instruksi yang disampaikan penguji, dan tetap semangat serta berdoa semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar serta mendapat hasil yang maksimal.
Setelah menutup kegiatan apel pagi, seluruh siswa didampingi para wali kelas VI diarahkan menuju tempat ujian, yaitu di mushola lantai satu gedung SD Muhlas.
Penilaian Akademik
Waka urusan Kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) Irwan SPd MPdI menuturkan kegiatan tahunan ini diadakan bukan sekadar penilaian secara akademik saja melainkan untuk memperkuat ibadah dan bacaan Quran yang nantinya sebagai bekal saat melanjutkan sekolah jenjang yang lebih tinggi serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapannya bisa mewarnai dakwah dilingkungan mereka berada,” tegasnya.
Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini melaporkan setiap tahun kami mengadakan munaqasah ibadah khususnya siswa kelas VI lalu mengevaluasi bersama tim guru Ismuba.
Tahun ini ada perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu selain munaqosah ibadah ada pula uji ketrampilan dalam bermuhadhoroh (ceramah singkat) dengan tujuan untuk mengukur keterampilan siswa dalam komunikasi di depan orang banyak (communication skill) percaya diri serta penguasaan pengetahuan ilmu agama yang dimiliki siswa.
“Karena masih masa pandemi kami membatasi waktu dan kegiatan menjadi dua sesi yaitu sesi satu pukul 07.30-09.30 dan sesi dua pukul 10.00-12.00,” katanya.
Dia memaparkan para penguji berasal dari guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan dengan pembagian kelompok sholat dan Wudhu perempuan diuji Mufliha MPdI dan ustadzah Zulaikha. Kelompok putra Ahwan Hamid MPdI dan Muh Alimuddin SAg.
“Materi tartil Quran diuji Fauzan Muslim SHI dan Ach Haris SPd. Kemudian materi Muhadoroh diuji Irwan MPdI bersama Ahmad Mujaddid SH. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan berkesan sebagai pengalaman yang berharga bagi siswa,” tandasnya. (*)
Penulis Muriyono. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.