PWMU.CO – Pengabdian, alumni PPUT UMM Iis Muala Wati membersamai peluncuran dua buku yang ditulis oleh guru dan siswa-siswi SMA Muhammadiyah 4 Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022).
Dia menjadi editor dalam penulisan dua buku yang berjudul Menyapa Masa Lalu serta Gawai, Pandemi, dan Kreasi.
Acara peluncuran yang digelar secara hybrid ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan milad ke-9 SMA Muhammadiyah Depok yang berlokasi di Parungbingung, Pancoran Mas, Depok.
Terus Cetak Kader Berprestasi
Sekretaris Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Kota Depok, Ihtianto HK MPd, mengungkapkan, dirinya optimistis melihat perkembangan Muhammadiyah di Kota Depok. Dia juga mengaku sudah tidak khawatir lagi karena di SMA Muhammadiyah 4 Depok ini terus berkembang pesat mencetak kader-kader berprestasi.
Ihtianto berharap, ke depannya, SMA Muhammadiyah 4 Depok dapat membantu sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya untuk berkembang dan mengikuti jejaknya.
“Saya sangat optimistis, karena di masa pandemi pun, ini juga suatu hal yang luar biasa. Di saat banyak sekolah yang terpuruk, SMA Muhammadiyah 4 malah melesat minat siswanya,” ujarnya.
Mewakili Majelis Dikdasmen PDM Kota Depok, Ihtianto mengucapkan selamat kepada SMA Muhammadiyah 4 Depok atas miladnya yang ke-9 dan peluncuran dua buku terbaru.
“Selamat kepada SMA Muhammadiyah 4 Depok yang telah sukses dalam berbagai hal, termasuk gerakan literasinya. Itu juga suatu hal yang luar biasa. Launching dua buku, yang merupakan karya ketiga dan keempat, dalam tiga tahun itu merupakan suatu hal yang luar biasa. Sekali lagi, selamat,” pujinya.
Pegiat literasi SMA Muhammadiyah 4 Depok sekaligus Sekretaris PD Muhammadiyah Depok, Ali Wartadinata mengungkapkan, gerakan literasi di SMA Muhammadiyah 4 Depok sudah berjalan sejak 2017.
“Gerakan literasi itu berjalan dengan dilaksanakannya kegiatan rutin membaca setiap hari Rabu, serta kegiatan menulis, dan menerbitkan buku,” terangnya.
Dia menjelaskan, dua buku yang dilaunching kali ini dieditori oleh Iis Muala Wati, lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) penerima beasiswa Program Pendidikan Ulama Tarjih (PPUT) yang tengah melakukan pengabdian.
“Alhamdulillah, ini berkah dari Allah dikirim beliau ke sini,” ujarnya.
Ditulis Guru dan Siswa
Buku berjudul Menyapa Masa Lalu berisi kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh 15 pendidik SMA Muhammadiyah 4 Depok sedangkan buku bertajuk Gawai, Pandemi, dan Kreasi berisi cerita pendek yang ditulis oleh 20 peserta didik di SMA Muhammadiyah 4 Depok.
Kedua buku tersebut disunting oleh Iis Muala Wati, alumni PPUT UMM yang sedang menjalani masa pengabdian di PD Muhammadiyah Kota Depok.
Peluncuran buku ini dilakukan secara simbolik dengan penyerahan sertifikat dan buku kepada para penulis.
Penulis buku antologi cerpen Menyapa Masa Lalu, yaitu 15 pendidik SMA Muhammadiyah 4 Depok, yang terdiri dari Alfiah Handayani, Ali Wartadinata, Andrie Romadiyanto, Anita Galuh, Asep Muhamad, Farulliana Sari, Ilmi Ma’rifah, Iman Sobirin, Istiqomah Desty Ajizah, Mudrikah Hasanah, Neng Muala, Puji Sektiati, Rabiatul Awaliyah, Riana Dwi Nandita, dan Risyca Nova Pujiastuti.
Adapun 20 peserta didik yang turut menjadi penulis buku Gawai, Pandemi, dan Kreasi, yaitu Alfi Aulia Putri, Andika Putra Ertianto, Annastasya Ayu Salsabilla, Bimo Yunda Permana Putra, Dinah Nur Alifah, Fasya Adinda Julianti, Fawwaz Muzakki, Fingkan Suci Ramadhani, Frida Fatma Salsabila, Hasna Mustofa, Jihan Ardelia, Muhammad Rafid Dihan, Muhammad Rafli Agustian, Nabila Syafa Nur Husna, Oriza De Sativa, Rifdah Najla, Salman Yusran, Salwa Dikin Humairo, Talitha Najwa Abdullah, Umair.
Kesan Siswa
Muhammad Rafid Dihan, salah satu peserta didik sekaligus penulis cerpen, mengungkapkan, bimbingan yang diberikan oleh Bu Iis baginya sudah cukup untuk pengalaman pertama sebagai penulis, seperti mencari ide cerita, teknik show don’t tell, penggunaan tanda baca dan lain-lain.
Penulis lainnya, Oriza De Sativa, menyatakan, sebenarnya awal menulis merasa kesulitan, tetapi Tiva, sapaan akrabnya penulis mengaku terus belajar.
“Awalnya saya bingung bagaimana cara mengawali sebuah tulisan, karena memang saya tidak pernah menulis cerpen. Tapi kebingungan yang saya alami bukan hal yang menghambat saya untuk menulis,” katanya.
“Setelah saya mencoba, alhamdulilah bisa walaupun agak mengalami kesulitan serta mungkin masih belum bagus. Dari saya menulis cerpen ini saya jadi suka membaca buku walaupun memang belum sering tetapi saya akan mencobanya untuk sering membaca buku agar mendapat banyak pengetahuan,” ungkapnya. (*)
Kontributor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni