Metaverse: Manusia Menghamba Algoritma, Beragama Data. Liputan Kontributor Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Ketua Komisi Pengkajian Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur Prof Dr Kiai M Noor Harisudin MFilI membahas Beragama di Era Metaverse dalam Webinar Nasional, Selasa (22/2/22) malam.
Dalam ruang Zoom itu, hadir pula sebagai narasumber Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr Amirsyah Tambunan. Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Biyanto MAg juga turut menyampaikan pemantik dan pengantar diskusi.
Haris—panggilan akrabnya—menjelaskan, Metaverse viral ketika kerajaan Arab Saudi pada akhir Desember 2021 membuat proyek Virtual Black Stone Initiative. Proyek itu lengkap dengan Ka’bah Metaverse.
“Bekerja sama dengan Facebook. Facebook juga bisa memantau di sekitar Ka’bah, membuat miniatur virtual Ka’bah dalam Metaversenya,” imbuhnya.
Metaverse Ka’bah, sambungnya, hanya sebagian kecil dari dunia Metaverse. Bagian besarnya Metaverse?
Haris menerangkan, “Metaverse adalah bagian internet dari realitas virtual bersama yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia internet tahap kedua.”
Jadi, ada identitas virtual dalam dunia Metaverse. Dia mencontohkan, “Haris dalam dunia nyata sebagai seorang pengajar di UIN Jember, tapi saya juga punya identitas virtual di dunia Metaverse yang berbeda dengan identitas di dunia nyata.”
Selain itu, Metaverse adalah ruang virtual yang dapat diciptakan dan dijelajahi dengan pengguna lain tanpa bertemu di ruang yang sama.
Metaverse di Indonesia
Metaverse sudah hadir di Arab Saudi, tapi belum hadir secara nyata dalam kehidupan sehari-hari kita. Di Indonesia, kata Haris, baru sebagian kalangan elite yang bisa mengaksesnya.
Dalam kunjungannya ke kantor DPR RI dan bertemu Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dia mendapat cerita tanah-tanah di dunia Metaverse sudah diperjualbelikan di Jakarta.
“Jalan Kuningan sudah dijual untuk kantor. Biasanya untuk kantor itu Rp 1-3 miliar itu hanya (dijual) Rp 15 juta. Ini perkembangan yang pelan tapi pasti,” ujarnya.
Meski tidak semua orang dapat mengakses Metaverse, ke depan menurutnya bukan tidak mungkin Metaverse akan hadir dalam hari-hari kita sebagaimana prediksi banyak orang.
Baca sambungan di halaman 2: Beragama di Dunia Metaverse