Berbagai Cara Halus Setan dalam Menggoda Manusia, laporan Kusmiani, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom, Gresik, menyelenggarakan Gerakan Perempuan Mengaji (GMA), di Masjid Al Amin, Dusun Randusongo, Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Ahad (20/2/22).
Pengajian yang diadakan secara bergilir dari tujuh Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) itu kali ini menghadirkan Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Driyorejo, Ustadz Abu Maskur, sebagai pembicara.
Dia menyampaikan, mestinya setan itu musuh kita. Tetapi kita malah kerja sama dengan setan. Pergi ke dukun, orang pintar, atau paranormal. Itu yang bisa menghancurkan amalan kita. Karena mereka bisa berdalih atau berlabel kiai untuk mengelabui pelanggannya
“Saya sering kedatangan orang yang konsultasi pingin dagangannya laris, minta amalan apa yang harus dilakukan. Hati-hati setan itu licik. Menggoda dari arah mana saja. Perbuatan tersebut termasuk bujuk rayu setan,” jelasnya.
Kelicikan setan, sambungnya, kadang sering kali mengelabui kita lewat al-Quran. “Enten ibu-ibu moco ayat niki kangge niki (ada ibu-ibu baca ayat tertentu untuk tujuan tertentu). Itu yang dilarang,” tandasnya.
Ia menceritakan ada temannya yang ingin hafal al-Quran dengan cara yang salah. Al-Quran dibakar abunya diminum. “Ada kiai dianggap sakti dan ingin sakti, al-Quran dipakai alas di kloset, naudzubillah. Karena semakin kita melecehkan al-Quran setan akan semangat membantu dan memberi jalan,” tuturnya.
Ada juga cerita, suami istri disuruh mengamalkan ayat tertentu supaya rumah tangga tidak rusak. “Itu merupakan cara yang salah walaupun memakai ayat al-Quran karena termasuk sihir dan mantra. Jangan sampai kita terpengaruh, karena ada dua teman saya yang melakukan hal tersebut sampai menjadi gila,” ujarnya.
Ada pula yang disuruh membaca asmaul husna sampai sekian ratus, maka akan dilancarkan rezkinya. “Boleh baca (asmaul husna), asal jangan dibatasi angka harus sekian-sekian. Karena kalau itu yang kita amalkan maka setan akan masuk dan merugikan pada akidah juga kesehatan kita,” ujarnya.
Ustadz Abu Maskur menjelaskan, memang al-Quran merupakan obat seperti dalam surat al-Isra ayat 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Maksudnya, kata dia, jika ada penyakit pada diri kita, maka harus introspeksi dan tobat tentunya. Insyaallah akan terselesaikan.
“Orang itu harus rajin baca al-Quran dengan dasar lillahitaala (karena Allah). Mboten mocoal-Quran cekne aku waras (baca Quran harus ikhlas, bukan baca supaya sembuh dari penyakit). Ahli Quran juga tidak akan pikun. Sebalikknya kalau pikirannya dunia saja, akan mudah pikun,” terangnya.
Baca sambungan di halaman 2: Serunya Sesi Tanya Jawab