Serunya Sesi Tanya Jawab
Dipandu Nur Alfah SPdI, peserta diberikan kesempatan bertanya dalam dua sesi. Tiga penanya pertama Asti, Desi Jariani, dan Karunia Candra Ina Wahyuninggusti. Sedangkan Tiga penanya sesi kedua oleh Nur Faizah, Yuni Roichatul Wardah, dan Kusmiani.
Asti menanyakan bolehkan membacakan al-Quran untuk keperluan penyembuhan penyakit atau rukyah.
“Bacaan al-Quran kalau sudah ada contoh dari Rasulullah, maka boleh digunakan. Itu termasuk ayat-ayat rukyah,” jawabannya.
Desi Jariani mengajukan pertanyaannya, “Bagaimana cara mendeteksi seorang itu terkena sihir atau kerasukan setan?”
“Berbicara sendiri. Di sini ibu-ibu yang sering bicara sendiri atau ngomel hati-hati ya!” jawabnya sambil disambut tawa.
Raut muka ada gerakan-gerakan, lanjutnya, itu salah satu tanda, dan ketika dirukyah atau berhadapan dengan perukyah reaksinya sendawa atau muntah. Semua orang bisa melakukan rukyah, tapi reaksinya yang tidak semua orang bisa.
Abu Maskur yang biasa merukyah menjelaskan sasaran setan menggoda kepada perukyah lebih kuat, entah setan menggoda pada diri atau bahkan kepada keluarga perukyah.
Ada Doorprize di GPM
Selain enam penanya yang mendapatkan doorprize, ada kategori ibu tertua yang mengikuti GPM. Nur Alfah pun mengabsen. “Silakan ibu-ibu yang berumur sekitar 75 tahun maju ke depan,” tandasnya.
Siti Maryam, ibu umur 73 tahun ini maju ke depan untuk mengambil doorprize. Ia termasuk ibu tua yang rajin mengikuti GPM tiap bulannya. Ia berangkat bersama rombongan naik mobil dari PRA Panggang.
Sekretaris PCA ini lalu menyilakan kepada Indah Istiowati Nur SPdI untuk menyampaikan hasil dari pelatihan Mubalighat Muda yang di Gelar PDA Gresik pada tanggal 30 Januari 2022 lalu.
Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Panggang ini menyimpulkan bahwa seorang mubalighat seharusnya bisa berdakwah dengan menyentuh bukan memaksa, menyinggung, dan menghakimi.
“Cengengesan dan banyak bergurau bukanlah tipe pedakwah yang baik. Tapi bicara santun dan beradab,” tutupnya. Acara diakhiri dengan pemberitahuan bahwa bulan depan GPM dilaksanakan di PRA Wringinanom. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni