Gedung Representatif untuk Dakwah
Gedung dakwah pertama di tingkat ranting se-Kecamatan Gresik ini berawal dari bangunan yang tidak layak digunakan. Atap banyak yang bocor dan ruangan penuh dengan tenda, kursi, dan sound system. Barang-barang tersebut merupakan aset yang disewakan sebagai sumber dana bagi kegiatan ranting.
Hingga pada tanggal 19 September 2021, secara bergotong royong, warga ranting Muhammadiyah Kroman bahu-membahu memindahkan barang dan membongkar bangunan. Bahkan Haji Anwar salah satu sesepuh PR Kroman turut bersemangat membantu proses pengecoran balok gantung
Sinergi yang kuat antara pengurus, donatur, kas PRM Kroman, dan Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG)—yang memberikan sumbangan berupa material senilai lebih dari Rp 50 juta—ini berhasil mewujudkan sebuah gedung yang representatif untuk kegiatan dakwah.
Tempatnya kini nyaman, bersih, dan indah. Ditambah interior berupa lambang matahari di langit-langit gedung menambah kemegahan gedung.
Seperti yang diungkap oleh M Cholil, salah seorang pelopor pembangunan. “Warga Muhammadiyah butuh dakwah dengan suasana yang nyaman, sementara Kroman belum punya tempat yang representatif untuk pengajian,” ujarnya.
Dari pemikiran itulah, sambungnya, timbul keinginan untuk membangun gedung yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Tidak hanya untuk warga Muhammadiyah, tapi juga untuk seluruh masyarakat sekitar.
“Bisa digunakan untuk rapat RT maupun acara PKK, pokoknya untuk kebaikan bersama,” tandasnya.
Perkuat Ortom IPM
Senada dengan Cholil, Ketua PRM Kroman Hanafi mengungkapkan harapannya. “Gedung ini serbaguna. Bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat dan dakwah Persyarikatan,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, pembangunan gedung yang menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta itu mempunyai hikmah dapat menyelamatkan aset amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan memperkuat organisasi otonom.
“Gairah pengkaderan IPM dan ortom lainnya ini bisa berawal dan berpusat di gedung ini,” ucap Hanafi, yang juga ketua pembangunan gedung itu, bersemangat.
Harapan Hanafi itu dibarengi dengan dimunculkannya kegiatan Kapibar atau Kajian Pagi dan Ngopi Bareng. Selain itu juga ada kegiatan tiap Selasa Bakda Subuh, berupa pengajian.
Berkat dukungan dan partisipasi yang datang silih berganti dan terus mengalir, diharapkan gedung yang terletak di Jalan Sindujoyo 2 No. 18 RT 07 RW 02 Kelurahan Kroman itu dapat terus berkembang pesat kegiatan dan syiar dakwahnya.
“Dakwah bil hal wa bil lisan. Itulah semangat kami,” tutur Hanafi yang menambahkan, bangunan ini dınaman Gedung Dakwah Pintu Lebar karena merujuk pada bangunan lama yang pintunya lebar tanpa jendela.
“Makna luasnya pintu lebar itu terbuka selebar-sebarnya untuk masyarakat,” ujar Hanafi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni