PWMU.CO– FGM lahir dari hasil Rakernas Majelis Dikdasmen pada tahun 2016. Pelantikan pengurus FGM pusat dilaksanakan di Solo oleh Mendiknas waktu itu Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pahri SAg MM ketika membuka Rapat Kerja Forum Guru Muhammadiyah Jawa Timur yang digelar di Sengkaling Malang, Ahad (20/2/2022)
Pahri menjelaskan, ada dua faktor yang melatarbelakangi FGM lahir yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Pertama, faktor eksternal adalah jumlah guru Muhammadiyah yang besar namun kurang mampu mengakses program-program Kemendikbud. ”Ada 75.000 guru Muhammadiyah yang belum punya ikatan yang jelas untuk mengakses informasi dan program dari Kemendikbud,” kata Pahri.
Dia memaparkan, pertama akses informasi juga mengakses kegiatan dari Kemendikbud ataupun Dinas Pendidikan Provinsi, yang berikutnya akses bantuan dari dinas yang tentunya sangat bermanfaat untuk pengembangan sarana prasarana sekolah Muhammadiyah.
Di tengah paparannya ia tak lupa menghidupkan kembali suasana dengan meneriakkan yel yel pengobar semangat. ”Guru Muhammadiyah walau Gaji Besar Tetap Semangat,” teriak Pahri disahuti peserta raker tak kalah semangat.
Faktor kedua, faktor internal yaitu sebuah forum yang dirancang sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pengajar dan pendidik sekolah Muhammadiyah.
Mantan Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang ini mengingatkan sekolah hebat berawal dari guru yang hebat yang mampu mengantarkan kesuksesan siswanya akan tetapi selama ini belum terwadahi secara serius.
Mengenakan setelan batik biru FGM dan celana hitam dengan pin logo Muhammadiyah pada dada kirinya dengan peci hitam menghiasi kepala, Pahri mengawali sambutannya dengan mengajak semua yang hadir untuk mengikuti yel-yelnya.
”Muhammadiyah Yes”, ”Sekolah Muhammadiyah Unggul”, ”Guru Muhammadiyah walau Gaji Besar Tetap Semangat,” teriak Pahri bergelora diikuti peserta dengan mengepalkan tangan ke depan memecah kehangatan suasana meeting room.
Ia menjelaskan untuk mewujudkan guru Muhammadiyah yang unggul dan berdaya saing global dengan melaksanakan kegiatan P5GM yaitu Penguatan Ideologi al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Penguatan karakter, Penguatan keilmuwan, Penguatan keterampilan dan Penguatan kesejateraan guru-guru Muhammadiyah.
Dia mengajak agar FGM juga bersinergi dengan seluruh elemen di Muhammadiyah. ”Supaya tidak jalan sendiri-sendiri perlu bersinergi dan bekerja sama dengan Foskam,” tuturnya. (*)
Penulis Emi Faizatul Afifah Editor Sugeng Purwanto