Pada saat yang sama, ketika kabar Suyatik mengemuka, tim Lazismu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik juga langsung terjun ke lapangan untuk mengecek kebenarannya. Tim mereka mendatangi rumah yang beralamat di Jl. Dr Wahidin SH Rt 02 Sumber Kembangan Kebomas Gresik, Rabu (4/1) sekitar pukul 09.30.
Di rumah itu, benar Suyatik terbaring lemas di atas dipan. Di samping bawahnya ada seorang nenek tua yang ternyata Ibu kandung Suyatik. Lebih elegis lagi, sang ibu ternyata juga lumpuh.
(Baca juga: Ketua PWM Jatim: Warga Muhammadiyah juga Ahli Tahlil dan Istighatsah)
Setelahnya, tim Lazismu segera berkoordinasi lewat WhatApps. Berita itupun disebar ke seluruh grup di lingkungan PCM GKB. Koordinasi demi koordinasi dilakukan agar mendapat cara dan jalan terbaik dalam pembebasan rumah dengan lahan tanah 10 x 10 meter ini.
”Alhamdulillah, pada 10 Januari 2017 pukul 09.30 kami bertemu dengan pembeli rumah Suyatik. Dari hasil negosiasi, akhirnya disepakati rumah itu bisa dibeli lagi oleh Lazismu senilai Rp 40 juta. Lazismu PCM GKB pun akhirnya membayar rumah itu sebesar Rp 38 juta, karena sebelumnya Suyatik telah memberikan uang Rp 2 juta ke si pembeli,” ujar Ketua Lazismu PCM GKB Gresik, Suwono.
(Baca juga: Beasiswa Lazismu Antarkan Anak dari Penyandang Tunanetra Ini Lulus Kuliah 7 Semester)
Setelahnya, lanjut Suwono, Lazismu tinggal menyelesaikan surat jual-beli dengan mengurusnya ke notaris. “Alhamdulillah. Setelah urusan sertifikat ini selesai di notaris, langsung kami serahkan kepada Bu Yatik.”
Tak disangka, suasana hening di kantor notaris Jl. Panglima Sudirman langsung berubah saat sertifikat rumah itu diserahkan ke Suyatik. “Suasana hening menjadi pecah dengan suara histeris Bu Yatik yang tak kuasa menahan rasa syukurnya. Mungkin terharu atas kembalinya rumah satu-satunya tersebut,” terang Suwono.
(Baca juga: Di Rakornas Lazismu, Ketua PBNU Ini Mengaku Senang Kalau Muhammadiyah Maju)
Kini, janda dengan 4 anak itu akhirnya bisa tenang dan bisa tidur di rumah miliknya. Iya, miliknya. Selanjutnya, kata Suwono, yang harus segera diselesaikan oleh Lazismu adalah pengobatan keluarga Suryatik dan renovasi rumahnya.
”Dari hasil penggalangan dana dalam rangka membantu Ibu Suyatik ini mencapai Rp 50.922.000. Yang Rp 38 juta digunakan untuk menebus kekurangan beli rumah, dan Rp 3,5 juta untuk biaya pengambilan sertifikat rumah. Sedangkan sisanya senilai Rp 9.422.000 rencananya akan digunakan untuk perbaikan rumah dan pengobatan keluarga Suyatik,” terangnya.
(Baca juga: Potret Warga Muhammadiyah: Rasional yang Tak Rasional)
”Terima kasih juga kami sampaikan kepada PCM GKB beserta AUM dan ortom yang mensuport penuh serta mensukseskan setiap program Lazismu. Smoga Allah menerima segala amal ibadah kita sebagai amal sholih,” tambah Suwono. Aamin (im/ars/aan)