Hafal 15 Juz Al-Quran, Ingin Kuliah di ITS, oleh Hafrida Nakhmah, siswa kela XII SMAM 6 Ponpes Karangasem Paciran.
PWMU.CO – Pada hari Rabu (9/2/20220 malam, saya mewawancari Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 06 Paciran, Fairus Sani Nurdinnie. Dia adalah seorang yang membuat saya termotivasi untuk mengejar suatu apapun yang terkadang terlihat mustahil untuk dikejar.
Saya memberikan beberapa pertanyaan kepadanya hingga dia berada di posisi saat ini.
Pertama, kenapa harus memilih Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran Lamongan daripada pondok lain?
Dia menceritakan, awalnya tidak terlintas di benaknya untuk mondok. Terjadi pertentangan antara bapak dan ibunya. Bapaknya ingin sekolah di negeri sedangkan ibunya ingin mondok. Akhirnya dia pun memutuskan untuk memilih keduanya.
Ia mengikuti ujian tes di Ponpes Bahrus Syifa Lumajang dan diterima pada pekan selanjutnya. Ia mengikuti ujian masuk di SMA Negeri 1 Jember, tetapi ditolak karena sekolah itu berada di zona 1 sementara rumahnya berada di zona 3.
Akhirnya setelah ia memantapkan hati untuk mondok. Dan karena ia tidak mau sekolah yang berada di dekat rumah, dia akhirnya memilih Ponpes Karangasem. Ia merasa tertarik setelah melihat sepupunya yang lulus dari sana hafal 30 juz.
Hal tersebutlah yang membuatnya—setelah berada di Ponpes Karangasem—mengikuti Dauroh Tahfidh. Alhamdulilah ia hafal 15 juz. Di sinilah dia memulai cerita, dari awal beradaptasi hingga hampir tiga tahun di sana. Banyak suka maupun duka di pondok ini.
Ia mengatakan, ‘’Di karangasem ini saya benar-benar merasakan beratnya menjadi seorang pemimpin. Bukan sekadar numpang nama di atas jabatan tapi memang Ponpes Karangasem ini mengajarkan saya menjadi pemimpin yang terbaik.”
Tanggung Jawab Besar
Dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhamadiyah 6 Paciran ia menjabat Ketua Umum periode 2021-2022. Selain itu, ia juga mengikuti Organisasi Pelajar Pondok Karangasem Muhammadiyah (OPPKM) dan menjabat sebagai anggota Bahasa.
Ia mengatakan, ‘’Saya sangat sadar bahwa tanggung jawab ini sangat besar untuk mengkondisikan semua santri agar menggukan bahasa resmi di pondok’.’
Kedua, bagaimana rasanya terpilih menjadi ketua organisasi?
Ia mengatakan, ‘’Perasaan saya waktu itu campur aduk. Saya takut tidak bisa mengemban amanah yang saya pikul. Saya merasa tidak layak karena menurut saya masih banyak orang yang jauh lebih hebat di bandingkan dengan saya. Tetapi setelah saya mendapat kepercayaan dan dukungan dari teman-teman sesama organisasi, saya menjadi percaya diri.‘’
Berawal dari hal itu ia mendapat banyak pelajaran dan pengalaman serta hal-hal lainya dari organisasi ini.
Ketiga, setelah lulus dari Ponpes Karangasem ini kamu mau lanjut ke mana?
Fairus sapaan akrabnya ingin melanjutkan kuliah karena dia ingin melanjutkan pendidikan yang yang lebih tinggi. Salah satu universitas yang diimpikannya adalah Teknik Elektro Institut Sepuluh November Surabaya (ITS).
Baca sambungan di halaman 2: Wanita Harus Perpendidikan Tinggi