Wanita Harus Perpendidikan Tinggi
Ia juga memberikan sedikit motivasi, pada saya dan tentu untuk pembaca sema. Berikut adalah beberapa pemikiran Fairus Sani Nurdinnie tentang pendidikan wanita.
Banyak orang yang beranggapan buat apa wanita berpendidikan tinggi? Kelak bakalan kembali ke dapur dan merawat suami serta anak. Apa salahnya wanita memiliki cita-cita yang tinggi seperti menjadi guru, dokter, dan perawat.
Pendidikan bukanlah sebuah batasan untuk kalangan tertentu. Pria dan wanita memiliki hak untuk berpendidikan. Itu merupakan kewajiban seorang Muslim mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebagaimana Nabi SAW bersabda: ‘Menuntut ilmu itu hukum nya wajib baik seorang Muslim dan Muslimah’, Islam sangat menganjurkan umatnya berpendidikan agar tidak terjerumus ke dalam jahiliah.
Pendidikan merupakan bekal untuk mengetahui dan memahami akan bermanfaatnya kehidupan dan keberlangsungan hidup. Pendidikan pada dasarnya berawal dari keluarga lalu diasah ke sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Akan tetapi di era sekarang banyak keluarga yang mengabaikan pendidikan pada wanita.
Dia mengatakan, pola pikir tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan rendahnya pendidikan di sekitar lingkungan. Tidak banyak orangtua yang memilih anak wanitanya untuk dinikahkan saja daripada berpendidikan tinggi.
Pendidikan Berawal dari Wanita
ßPendidikan di dalam keluarga berawal dari wanita. Seorang wanita memiliki anak dan akan mendidiknya dengan naluri keibuannya. Ibu merupakan guru pertama yang paling dekat dengan kasih sayangnya. Ibu akan mengajarkan segala sesuatu yang dia bisa dari yang kecil hingga komplek.
Seorang wanita yang memiliki ilmu yang tinggi bukan hal yang sia-sia melainkan memiliki manfaat yang baik. Karena dapat penyokong jalannya rumah tangga. Wanita yang memilki pendidikan tinggi tidak serta merta individualistis. Wanita tak hanya memiliki kecerdasan intelektual melainkan memiliki tiga kecerdasan yaitu emosional, intelektual, dan spiritual.
Melalui pendidikan kaum wanita dapat lebih maju dan memiliki ilmu. Dengan pendidikan wanita dapat memilih menentukan jalan hidupnya dan kemandirian. Wanita yang berpendidikan dapat memiliki skill yang tidak tergantung pada laki-laki dan wanita dapat lebih percaya diri.
Realitasnya sekarang banyak menganggap wanita sebelah mata. Salah satu contoh tokoh R.A. Kartini yang memperjuangkan hak-hak wanita salah satunya adalah ilmu dan pendidikan bagi kaum wanita. Perjuangannya berhasil mengubah para wanita untuk dapat lebih maju, karena wanita memiliki peranan penting pada lingkaran sosial. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni