Liburan Naik Perahu
Istri yang duduk di belakang saya mencoba menghibur. “Anggap saja liburan naik perahu wkwk,” candanya.
Lucu juga sih. Di pinggir jalan yang kami lewati memang banyak tulisan ‘Naik Sepeda, Rasa Naik Perahu’.
Di tengah perjalanan, kami berpapasan dengan warga lokal. Rasa penasaran menyeruak hingga terlontar pertanyaan, “Pak, kondisi seperti ini sejak kapan?” tanya saya.
“Sudah tiga bulan kemarin mas,” jawab warga.
“Terus banjir ini sampai di mana? Berapa jauh lagi?”
“Masih sekitar satu kilometer lagi mas, hati-hati saat lewat mas, jalannya rusak, berlubang,” tambahnya.
Usai berterima kasih, saya mengakhiri obrolan dan melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah, akhirnya jalan dengan genangan banjir kami lewati. Hati agak tenang. Perjalanan kami sampai di wilayah Deket dan masuk Lamongan kota.
Peserta Hadir Pertama
Tak mau terlambat ikuti Roadshow PWMU.CO kali ini, kami berangkat dari rumah di Bungah tepat pukul 5.30 WIB. Dengan kondisi jalan banjir, saya dan istri sampai di lokasi tepat pukul 7.00 WIB. Total butuh waktu 1,5 jam dari lokasi pemberangkatan sampai tujuan.
Awalnya, saya agak bingung mencari posisi GDM Lamongan. Kami mencari posisi di mana gedung itu berada dengan membuka aplikasi Google Map.
Kami ikuti jalur yang ditunjukkan. Juga bertanya pada tukang becak yang parkir di trotoar. Sampailah di lokasi yang kami tuju!
Kami langsung memasuki halaman gedung yang masih sepi. Hanya terlihat seorang pria sedang memakirkan mobilnya di sana. “Ada keperluan apa mas?” tanyanya.
“Apa betul, di sini lokasi Roadshow PWMU.CO?” Saya bertanya balik.
“Ya, betul. Silakan Mas!” jawab pria itu sambil berlalu.
Karena datang paling awal, panitia memberikan doorprize berupa buku.
Bareng Milad Pernikahan
Karena masih sepi dan waktu pembukaan masih sejam kemudian, kami memutuskan mencari sarapan dulu. Di seberang jalan depan GDM ada kafe. Kami langsung menyeberang jalan, memasuki kafe yang di depannya ada gerobak dengan tulisan ‘Nasi Pecel Nganjuk’.
Kami pun memesan dua piring nasi pecel. Pedas sambalnya menambah nafsu makan makin lahab. Di tengah menikmati suasana kafe yang sepi dengan hembusan sepoi angin pagi, saya kaget. Tiba-tiba istri menjulurkan HPinya dengan posisi kamera menyala—mengajak selfie.
“Ah, tidak usah, malu dilihat orang!” cegah saya.
“Tidak apa-apa, saat ini kan bertepatan dengan milad—ulang tahun—pernikahan ke-12 kita,” katanya, mengingatkan.
“Lho, benar itu?” Saya bertanya balik dengan kaget. “Ya sudah, tidak apa foto!” Kami lanjut selfie untuk merayakan hari spesial kami.
Baca sambungan di halaman 3: Di Mana Ustadz MNF