Di Mana Ustadz MNF
Waktu terus berjalan. Para peserta mulai berdatangan. Kami segera mengakhiri sarapan, lalu kembali ke tempat pelaksanaan.
Di depan pintu sudah ada petugas. Mereka merapikan konsumsi yang dibutuhkan. “Acaranya di atas ya, Bu?” tanya saya.
“Ya pak, silakan naik!” ujarnya mempersilakan.
Di lantai dua juga sudah ada meja dengan tumpukan kotak snack serta kertas daftar hadir yang kosong. Setelah mengisi daftar hadir dan menerima kotak snack, kami memasuki aula tempat pelatihan.
Masih kosong. Belum ada satu pun peserta masuk. Apalagi duduk di kursi yang telah panitia sediakan.
Ketika acara dimulai hingga para nara sumber menyampaikan materinya, terbesit pertanyaan, “Di mana Ustadz Mohammad Nurfatoni (MNF)? Mestinya, ia juga menjadi salah satu pembicara yang menyampaikan materi. Tapi tidak kelihatan. Di mana, ada apa?”
Pas sekali ada Ustadz Ichwan Arif. “Tadz, di mana Ustadz Nurfatoni kok tidak kelihatan?” tanya saya.
“Ustadz Fatoni masih karantina jadi masih belum bisa hadir di tengah-tengah kita,” jawabnya.
“Oh begitu, terima ustadz atas infonya,” balas saya.
Hari itu, sedikit kecewa belum bisa bertemu dengan Ustadz MNF. Sejak jauh hari saya berniat ikuti Roadshow kali ini dengan harapan bisa langsung bertemu dan berdialog dengan Pemimpin Redaksi PWMU.CO ini.
Namun takdir tidak mengizinkan bertemu di Lamongan. Semoga di puncak Milad PWMU.CO nanti ditakdirkan bertemu. Aamiin.
Bertemu Ustadz Sugiran
Tidak bertemu dengan ustadz MNF, saya bersyukur masih bisa bertemu dengan Ustadz Sugiran. Penasaran! Selama ini kami hanya berdialog lewat WA saja. Namun, kali ini langsung bertemu dan berdialog dengan Co-Editor PWMU.CO itu. Senang sekali!
Sempat saya bertanya pada Ustadz Sugiran, “Tadz, apa rahasia ustadz sehingga tetap semangat dan energik?”
“Semua itu tergantung niatnya. Saya cuma punya prinsip bagaimana kita melakukan gerakan dakwah ini dengan semestinya. Kalau bukan kita, terus siapa lagi?” jawabnya. (*)