Impian Dua Wali Murid Baru setelah Anaknya Pindah ke Mimsix Sekapuk, laporan Muhammad Wasil, konstributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Tahun pelajaran 2021-2022 menjadi istimewa bagi MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Sekapuk, Ujungpangkah, Gresik. Pasalanya, ada dua siswa baru berasal dari SDN 163 Buahbatu Baru Kota Bandung yang pindah sekolah dikarenakan mengikuti orangtua pindah kerja. Yaitu Mikaila Dewi Humaira dan Aleya Tanisha Sakhi.
Mikaila Dewi Humaira yang biasanya dipangil Mikaila diterima Sabtu (17/7/2021) di kelas II. Dia merasakan ada perbedaan antara di sekolah yang lama dengan di sekolah barunya.
Hesti Luhur Pakarti SSos, guru kelas II, menerangkan, di Mimsix memang pelajarannya berbeda. Jumlahnya jamnya juga lebih banyak. Banyak kegiatan ekstrakurikuler seperti HW, Tapak Suci, muhadhara, paskibra, tahfid, olahraga prestasi dan English Club.
Dengan adanya perbedaan itulah, Mikaila terus berusaha mengasah dirinya melalui belajar secara tekun. Supaya bisa menyesuaikan dengan mata pelajaran lainnya, terutama banyaknya pelajaran agama yang menjadi ciri khas pendidikan di Mimsix Sekapuk.
Hesti Luhur Pakarti menambahkan, selain belajar pelajaran umum dan agama, di Mimsix juga diajarkan kegiatan pembiasaan ngaji pagi dan shalat Dhuha sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. “Ini menjadi modal terbentunya anak yang cinta agama dan gemar beribadah,” ujarnya.
Menurut Bagi Khusnul Hidayati, ibunda Mikaila, anaknya mempunyai motivasi dan semangat belajar yang tinggi. “Modal itulah menjadi impian bagi orangtua, agar bisa menguasai pelajaran umum dan agama sehingga kelak menjadi bekal kehidupannya nanti,” ujarnya.
Pandai Calistung
Sementara itu Aleya Tanisha Sakhi diterima di kelas I Mimsix Sekapuk Rabu (16/2/2022). Teman-temannya di kelas memanggilnya Aleya. Putri pasangan Muhammad Sholeh SE dan Kholifatus Sa’diyah SKom itu juga merasakan hal sama. Yakni banyaknya jumlah mata pelajaran dan perbedaan jam kegiatan belajar mengajar.
Diana SPdI, guru kelas I, mengungkapkan, Aleya termasuk anak yang pandai calistung (membaca, menulis, dan berhitung). “Sudah lancar semua. Tulisannya juga baik dan rapi serta biasanya datang pagi ke sekolah lebih awal,” komentar Diana.
Kholifatus Sa’diyah mempunyai impian, dengan bermodalkan kemampuan yang sudah dimiliki Aleya, dia bisa menyesuaikan diri dengan banyaknya mata pelajaran yang berbeda dengan sekolah lamanya. Karen itu dia dan suaminya senantiasa membimbing dan mendampingi dalam proses belajar di rumah. “Sehingga bisa segera menyesuaikan di sekolah barunya,” harap dia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni