Senangnya SD Muri Punya Ruang Inspirasi, liputan Erna Hamidah, kontributor PWMU.CO dari SD Muhammadiyah 1 Giri Kebomas
PWMU.CO – Adanya sudut baca di kelas awalnya karena memang program literasi sekolah berdasarkan rapat guru, Rabu (2/2/22). Kepala SD Muhammadiyah 1 Giri (Muri) Luthfi Arif MPd menjelaskan untuk meningkatkan budaya lliterasi sangat perlu adanya di kelas sudut baca.
“Program itu untuk menunjang di Perpustakaan Safari Ilmu,” ujarnya.
Dia menjelaskan memang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan seluruh guru yang bekerja sama dengan Rumah Literasi (Rumlit) yang awalnya perpustakaan belum punya nama, hanya perpustakaan ini.
“Setelah berbulan-bulan mengikuti bimbingan menjadi gebrakan yang sangat bagus menata, mengakses buku-buku dengan benar dan sesuai aturan pedoman yang benar di perpustakaan.”
Sudut Baca Bertema
Lutfi Arif mengataka setahun yang lalu sudah pernah membuat sudut baca dengan tema berbeda itu bisa menginspirasi kita guru dan perwakilan kelas untuk terus ditingkatkan. Hal ini disambut guru dan wali siswa.
“Dalam waktu tiga pekan sudut baca kelas sudah terwujud. Ini adalah wujud kerjasama dengan pihak wali siswa,” katanya.
Rukun dan Akrab
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Riza Agustina SPdI mengatakan kegiatan ini adalah upaya meningkatkan sudut baca kelas untuk menguatkan program literasi sekolah. Kerjasama antara pihak sekolah dan Ikwam pun dilakukan dalam mewujudkan program ini.
“Dari kegiatan itu pihak Ikwam bisa saling mengenal antara wali siswa yang satu dengan lainnya. Mereka yang belum akrab bisa menjadi rukun dan kompak,” tuturny.
Dia memaparkan bersinergi erwakilan kelas dengan wali kelas untuk menjadikan sudut baca kelas semakin menarik dan kreatif. Ruang kelas menjadj indah sehingga siswa semakin nyaman untuk membaca buku.
“Sentuhan tangan kreatif semakin mempercantik. Ini adalah wujud nyata kekompakan dan kerukunan orangtua yang punya ide maupun gagasan,” ujarnya.
Budaya Nusantara
Koordinator Perpustakaan Novita Dyiah Puspitasari SPdI mengatakan ruang sudut yang unik dan menarik sangat diminati anak-anak khususnya kelas IV. Bentuk dan desain yang disiapkan di sudut baca tema budaya Nusantara Jawa Timur.
“Dari keunikan dan keistimewaan yang ada di Jawa Timur menggambarkan bahwa keberagaman dan karakteristik. Keistimewaan terlihat di sudut baca kelas IV dan gambar visual tentang budaya Jawa Timur,” katanya.
Keragaman ini, lanjutnya, dimunculkan melalui keberagaman budaya. Mulai dari tarian, pakaian, rumah adat, makanan khas daerah, lambang dan simbul kota, bahkan tempat wisata alam maupun wisata.
Untuk mengaitkan materi dengan tema yang ada di kelas juga dipajang beberapa hasil karya siswa serta dokumen foto kegiatan pembelajaran di kelas yang memberi motivasi agar siswa bertambah semangat belajarnya.
“Dengan pojok baca yang indah dan menarik, siswa semakin semangat dalam belajar, khususnya dalam literasi baca. Mereka pun bisa membuat karya berupa karya puisi, deklamasi, maupun cerpen.
Asyiknya Pojok Baca
Novita menjelaskan dalam pojok buku ada suasana baru. Banyak buku yang berasal dari infak siswa kelas IV. Selain itu juga dari guru dan wali siswa turut menyumbang buku bacaan.
“Kisaran jumlah buku yang sudah terkumpul 95-100. Mulai dari buku cerita fiksi, nonfiksi, referensi, teknologi, agama, dan pengetahuan sosial,” jelasnya.
Dia berharap dengan adanya buku di sudut baca ini bisa menginsiprasi siswa untuk membaca sehingga pengetahuannya bertambah. Pihak sekolah pun berupaya supaya jumlah buku di pojok baca bisa terus bertambah,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.