Kelima, lanjutnya, ketika melakukan sesuatu harus diorientasikan dan ditujukan untuk melayani umat, bangsa, dan negara. “Insyaallah kepentingan kita akan diurus Allah.” Keenam, Pemuda Muhammadiyah harus berusaha be the first (menjadi yang pertama). “Jika tidak bisa menjadi the first jadilah the best dalam segala aspek kehidupan.”
Ketujuh, jelas Saad, sebagaimana surat ke-76 Ad Dahr ayat 2, ‘Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.’, maka Pemuda Muhammadiyah harus mendalami dan mengeksplorasi alam dengan sains. “Ini perlu direnungkan dalam-dalam, khususnya para kader-kader berkemajuan.”
(Baca juga: Tentang Reshuffle PP Pemuda Muhammadiyah, Ini Kata Ketua PWPM Jawa Timur)
Kedelapan, pesan Saad, Pemuda Muhammadiyah harus tampil gagah. Berani tampil. Berani menunjukkan potensi diri sebagaimana ketika Rasulullah menunjuk Usamah bin Yazid yang masih berusia usia 17 tahun. “Dia sangat muda sekali tapi diberi amanah sebagai jenderal untuk memimpin perang. Padahal anak buahnya adalah sahabat-sahabat yang lebih senior. Tapi, amanah harus dilaksanakan dengan tulus dan tidak semena-mena. Begitu juga dengan Pemuda Muhammadiyah. Tapi harus diingat, ungah-unguh (sopan santun) harus dijunjung tinggi.”
Kesembilan, tutur Saad, perkuat gerakan internal pengurus. Konsolidasikan terus-menerus agar mampu menghasilkan karya-karya besar. “Dua tahun lalu saya melihat Burj Khalifa di media massa. Tapi beberapa waktu yang lalu, bersama pengurus PITI Jatim, saya bisa berkunjung langsung ke Burj Khalifa Dubai, salah satu gedung tertinggi di dunia. Maka Pemuda Muhammadiyah harus memproyeksikan pikiran-pikiran yang mampu menembus ruang dan waktu.”
(Baca juga: Inilah Pengganti Pradana Boy sebagai Ketua PWPM Jatim)
Kesepuluh, tambahnya, Pemuda Muhammadiyah harus think big if you want to be big (berpikir besar jika Anda ingin jadi besar). PW Pemuda Muhammadiyah Jatim harus berasa PP. Jika setiap personal PWPM Jatim ber-mindset seperti ini, maka sungguh akan luar biasa.
Kesebelas, Pemuda Muhammadiyah, kata Saad, harus menguasai bahasa Inggris dan Arab. “Karena dua bahasa ini mampu mendatangkan tawaran potensi untuk berkembang.”
Dalam Rapat Koordinasi dan Up Grading bertama ‘Revitalisasi, Sinergi dan Kolaborasi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur’ ini, Ketua PWPM Mukayat Al Amin berharap bahwa Pemuda Muhammadiyah bisa lebih progresif dan berkemajuan. “Kegiatan ini selain membahas program kerja unggulan, juga ada kegiatan rafting untuk mengikat tali emosi dan ikatan pergerakan,” ujarnya. (Ferry Yudi AS)