Kaget bertemu Pemred PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, itulah yang dialami Kontributor Ngawi Suwarno dalam Roadshow PWMU.CO, Ahad (27/2/22).
PWMU.CO – Gerimis pagi itu tak menyurutkan langkah untuk mengikuti Roadshow Milad Ke-6 PWMU.CO di Lantai 4 Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo). Berdua dengan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sine Drs Suparno, kami menyibak kabut pagi menyusuri jalur yang tak begitu mulus menuju lokasi.
Sepanjang perjalanan, obrolan ringan diselingi canda segar, membuat jarak Ngawi–Ponorogo begitu dekat. Berbekal tekad ingin naik kelas, perut keroncongan tak kuhiraukan. Pukul 08.20 kehadiran kami disambut hangat oleh petugas parkir, diarahkan untuk parkir terbaik.
Menuju lantai 4 Gedung Rektorat Umpo, kami dimanja oleh panitia. “Mari saya antar,” katanya ramah. Perlahan, wajah anggunnya menghilang saat pintu lift yang mengantar kami ke lantai 4 tertutup pelan.
Setelah mengisi daftar hadir, kudapan dan kopi panas kubawa ke dalam ruangan yang sudah penuh terisi peserta roadshow. Alhamdulillah, masih tersisa beberapa kursi di bagian depan dan sebagian kursi di deretan belakang. Kami memilih duduk di depan dengan harapan dapat lebih fokus mengikuti rangkaian kegiatan. Kuseruput kopi panas diiring kudapan sebagai pereda kosong perut.
Kaget Bertemu Pemred
Pertunjukan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah menjadi agenda pembuka sebelum acara resmi dimulai. Tampilan apik disuguhkan oleh tiga santri diiringi musik khas seni pencak silat. Jiwa fotografer amatir meronta mengajak kaki melangkah untuk mendapatkan angle terbaik. Tepat di depan panggung, kucoba mengambil foto Pertunjukan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
“Dari mana, Bapak?” sapaku kepada sosok berbatik pendek dibalut celana panjang krem dan sepatu coklat. Tampak berwibawa meski sebagian wajah bawah berselimut masker.
“Surabaya,” jawabnya singkat.
“Bapak Fatoni?” tanyaku kaget.
Meski belum pernah bersua langsung, aku sangat familiar dengan dia. Komunikasi sering terbangun meski melalui dunia maya. Beberapa kali naskah yang kukirim harus diperbaiki demi mendapatkan alur kisah yang aduhai. Bahkan pernah, naskah yang kukirim harus menjadi penghuni folder sampah sebelum akhirnya dihapus permanen.
Setengah kaget, langsung kutunjukkan jati diriku.
“Suwarno, Ngawi, Bapak.”
“Kok agak kurus?” tanyanya.
Mendengar pertanyaan ini menambah keyakinan diri, bahwasanya memang dia tahu, siapa diriku. Ya, ternyata naskah dan puisi saat Milad Ke-5 PWMU.CO tahun lalu, masih lekat dalam ingatannya. Saat itu, foto yang kukirim, mengenakan kaos merah, bertulis Milad Ke-5, memang masih gendut (berbobot, sekitar 75 kg).
Nggak Jutek
Obrolan segar dengan Pemimpin Redaksi PWMU.CO menjadikan suasana hati semakin syahdu. Selain dia, hadir tim PWMU.CO yang beberapa di antaranya pernah meng-edit naskah yang kukirim. Ada Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Sugeng Purwanto, serta Co-Editor Darul Setiawan, Ichwan Arif, dan M Syahroni.
Ternyata oh Ternyata…
Saat Komunikasi dengan Pak Fatoni, sapaan akrab Muhammad Nurfatoni, melalui dunia maya, aku membayangkan beliau jutek, to the point, dan apa adanya. Memang benar, Pak Fatoni orangnya to the point, apa adanya, dan ada tambahan, ceplas-ceplos.
Ternyata salah, saat aku beranggapan dia jutek. Hal ini dibuktikan, mulai bertemu, ngobrol, sampai saat memandu giat roadshow, tak sedikit pun sikap jutek mengiring, apalagi bersemayam.
“Maafkan diri ini, Bapak,” gumamku dalam hati.
Teriring doa dan harapan, semoga Mohammad Nurfatoni dan seluruh tim PWMU.CO senantiasa dianugerahi sehat dan bahagia oleh Allah SWT. Selamat Milad Ke-6 PWMU.CO
Menulis, menginspirasi.
Lelaut, 28 Februari 2022
Co-Editor Darul Setiawan