PWMU.CO – Setelah dinilai suskses menjalankan Rencana Tindak Lanjut (RTL) perkaderan dalam kurun waktu 3 bulan lamanya, peserta Pelatihan Jaya Melati 1 Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan Lamongan yang berjumlah 46 orang, akhirnya dinyatakan lulus. Karenanya, mereka berhak menjadi pembina atau pelatih, sekaligus penguji SKT (Syarat Kenaikan Tingkat) para anak didiknya di masing-masing qobilahnya.
Ketua Kwada HW Lamongan Fathurrahim Suhadi mengatakan, tugas dari pembina qobilah yang baru saja dinyatakan lulusan JM 1 adalah mendinamisasikan gerakan HW di qobilahnya masing-masing. Dengan cara memotivasi anak didiknya untuk senantiasa belajar dan giat berlatih.
(Baca: HW Penghela, Kurikulum Wajib Sekolah Muhammadiyah)
Tak hanya itu saja, Rohim menegaskan para lulusan JM 1 juga diharuskan untuk terus mengasah dan meningkatkan ketrampilannya lagi. Kerenanya mereka juga harus giat berlatih. ”Dalam kurun waktu 6 bulan ke depan, para lulusan JM 1 bisa mengikuti pelatihan lanjutan. Yakni, JM 2,” katanya, Ahad (15/1).
Rohim menerangkan, dalam JM 1 materinya masih bersifat umum saja. Akan tetapi dalam JM 2, meteri yang diberikan akan bersifat spesialis. Salah satunya peserta akan didik untuk menjadi pembina HW tingkat SLTA (Penghela), tingkat Pengenal dan tingkat Athfal.
”Tak kala penting adalah menjadi pembina anak didik itu panggilan jiwa, dan atas dasar sukarela. Karena itu syarat dengan nilai ibadah,” ungkap Rohim.
(Baca juga: Pak Dirman HW Tulen)
Rohim menegaskan, sebagai seorang Pandu Hizbul Wathan, kita harus senantiasa peduli dengan kondisi bangsa di tengah-tengah kemerosotan dan dekadensi moral. Kerna itu kewajiban kita untuk dapat membantu dan membina anak-anak, remaja serta pemuda Indonesia menjadi lebih baik.
”Mereka yang dari kalangan keluarga Muhammadiyah harus ditanamkan watak kemandirian dan religiusitas dalam dirinya,” pesannya. Pengumuman kelulusan peserta Jaya Melati 1 Kwarda HW Lamongan dilaksanakan pada Rabu (11/1) lalu, di Paciran, Lamogan. (uzlifah/aan)