PWMU.CO – Isra Mikraj Ingatkan Empat Amalan di Bulan Rajab disampaikan Ketua Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Surabaya Dr Imam Syaukani MA dalam Tausiyah Isra Mikraj di SMK Muhlibat (Muhammadiyah 5 Babat) di aula kampus 2, Selasa (1/3/22).
Dia mengatakan dalam memperingati Isra Mikraj di bulan Rajab disarankan melakukan sejumlah amalan. Pertama memperbanyak membaca al-Quran. Seperti Allah SWT dalam surat al-Isra: 82, “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
Kedua memperbanyak puasa. Utsman bin Hakim, dia berkata: “Saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair, mengenai puasa di bulan Rajab. Ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw pernah berpuasa hingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Sunan Abu Daud 2075 (hadits Shahih).
Ketiga memperbanyak doa. Doa di bulan Rajab, dari Anas bin Malik RA berkata, “Bahwa Rasulullah SAW apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa: ‘Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Ramadan'” (Musnad Ahmad 2228)
Keempat, perbanyak salat sunnah. Untuk menambah pahala di hari Isra Mikraj, kita dapat memperbanyak ibadah shalat sunnah. Shalat sunnah yang bisa dilakukan di antaranya shalat qabliyah ba’diyah (rawatib), dhuha, hingga salat tahajud dan witir.
“Juga shalat sunnah yang terikat dengan sebab (Shalat janazah, Shalat Gerhana, Shalat Istisqa dan lain lain),” ujarnya.
Kedudukan Bulan Rajab
Imam Syaukani menjelaskan kedudukan Bulan Rajab dalam Islam sebagaimana bulan Dzulhijjah dan Muharram termasuk bulan haram. Allah SWT berfirman, Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus. (at-Taubah: 36)
Dia menyampaikan lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi SAW bersabda, Shahih Bukhari 2958 (hadits Shahih): “Zaman terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab.”
Peristiwa Isra Mikraj
Imam Syaukani mengatakan peristiwa Isra Mikraj terdapat dalam Surah al-Isra ayat 1, “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Isra merupakan perjalanan dari Kakbah di Makkah ke Baitul Maqdis, Yerusalam. Jarak antara kedua tempat ini sekitar 1.239 kilometer yang pada 621 Masehi. Normalnya ditempuh selama sebulan dengan kuda atau unta. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya hanya dalam semalam.
Sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, melewati tujuh langit. Peristiwa ini digambarkan dalam an-Najm ayat 13-18: “Dan sungguh, Dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.
Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat dari Allah untuk umat Islam. Awalnya, jumlahnya 50 kali satu hari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah itu terlalu banyak. Nabi Muhammad SAW diminta meminta keringanan. Hingga tersisa lima waktu sehari semalam dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi. (*)
Penulis Qomari. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.