IMM Dan KHM Jember Gelar Demo Solidaritas untuk Wadas, laporan Andi Saputra, kontributor PWMU.CO Jember.
PWMU.CO – Puluhan mahasiswa dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Jember dan Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) Komite Jember menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Mapolres Jember, Rabu (2/3/2022) pukul 14.00 WIB.
Aksi tersebut, sebagai bentuk solidaritas atas nasib dari puluhan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Pantauan di lapangan puluhan aparat kepolisian berjaga ketat serta memasang pagar berduri di lokasi aksi.
Kordinator aksi, Dwi Nouval melalui rilisnya menjelaskan, pihaknya mengecam tindakan aparat kepolisian yang melakukan pengepungan dan penangkapan kepada 64 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, saat pengukuran lahan rencana penambangan untuk Bendungan Bener, pada tanggal 8 Februari 2022 lalu.
Nouval mengatakan, tindakan secara sewenang-wenang aparat kepolisian kepada warga Wadas pada saat petugas Badan Pertanahan Nasional melakukan pengukuran lahan yang rencananya akan ditambang dengan dalih mengantisipasi gesekan antara warga penolak dan pendukung penambangan sebagai degradasi moral bangsa dan menciderai nilai-nilai kemanusiaan.
“Bentuk represifitas aparat di Desa Wadas merupakan penindasan kemanusiaan,” kecamnya
Pascakejadian tersebut, pihaknya atas nama gerakan mahasiswa meminta agar pihak kepolisian kembali kepada tugas dan pokok fungsinya sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Saat terdapat konflik agraria, baiknya aparat mendahulukan ruang-ruang musyawarah kemanusiaan tanpa senjata dan respresivitas,” tuturnya.
Tarik Pasukan
Secara terpisah, Kordinator KHM Komite Jember, Paramex, dengan tegas meminta Polres Purworejo segera menarik pasukannya dari Desa Wadas dan sesegera mungkin melakukan evaluasi penangan terhadap penolak tambang dengan tetap mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.
“Tarik aparat dari Wadas dan harus segera evaluasi,” ujarnya.
Menjelang sore hari, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo tak kunjung menemui peserta aksi. Hingga akhirnya, peserta aksi membubarkan diri secara berkala.
Pembubarannya berjalan dengan tertib. Bahkan, terlihat beberapa orang pengunjuk rasa menyalami petugas polisi yang berjaga. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni