Tersentuh hati pengajian Al Manar, laporan Kontributor Syahroni Nur Wachid saat mengikuti Roadshow PWMU.CO-Pengajian Al Manar, Ahad (27/2/22).
PWMU.CO – Hawa sejuk mengiringi Pengajian Ahad Pagi ini. Jamaah yang datang kisaran seribu orang, ada yang tua, remaja, hingga anak-anak. Lokasi Pengajian Al Manar di dalam komplek Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), yakni di halaman depan Masjid Al Manar.
Karena berada di halaman, maka kursi dijajar rapi. Berbeda dengan pengajian pada umumnya yang menggunakan kursi plastik, dalam Pengajian Al Manar, kursi yang dipakai adalah kursi era 80-an. Ciri khas yang tampak dari kursi tersebut adalah bahannya yang terbuat dari besi yang kokoh.
Ada yang menarik ketika Pengajian Ahad Pagi pagi itu, sebagai pemateri adalah Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Drs Sugeng Purwanto. Selain pengisi pengajian, Sugeng Purwanto juga terjadwal dalam kegiatan Roadshow Milad ke-6 PWMU.CO yang ada di Umpo.
Tak jauh dari lokasi pengajian, tepatnya di sisi utara masjid, tampak seorang ibu tua renta duduk di depan tulisan Muhammadiyah University of Ponorogo. Sembari terperangah, hati ingin menemui dan mengabadikan sosok ibu tersebut.
Wanita tua berbalut kain coklat yang menyelimuti kepala, menggelar lapak dagangan di tengah ramainya pengajian, Nunik namanya. Bu Nunik asli Magetan berdomisili Ponorogo. Dia berjualan cemilan dan minuman ringan, ada juga pisang serta makanan lainnya.
Tersentuh Hati Pengajian Al Manar
Sejak 2003 pindah ke Ponorogo tidak lama setelah suaminya meninggal dengan dua anak perempuan yang masih sekolah. Bu Nunik bisa lalu berhasil mengantarkan kedua anaknya kuliah. Anak pertama di Universitas Surabaya (Ubaya), sedang anak bungsu di IAIN Ponorogo.
Dalam bertahan hidup memilih membuka toko kelontong di rumah, sedangkan pada Ahad pagi berjualan di depan Umpo. “Selain dapat rezeki juga dapat ilmu,” ujarnya.
Akhlaknya semakin tertata dengan mengikuti pengajian di Umpo. “Pertama kali, sekadar mengantar jualan donat punya tetangga. Namun ketika mengantar di pengajian, kok pengajiannya menyentuh hati,” ungkapnya.
Ketika menuju Umpo, sempat kecelakaan terjatuh dari motor dan berhenti jualan sementara. “Lalu ingin jualan lagi di Umpo karena ingin mendengarkan pengajian, juga dapat bertahan hidup menjemput rezeki,” paparnya.
Ketika memulai Kembali jualan, pandemi Covid-19 datang, jualan pun berhenti selama dua tahun. “Alhamdulillah, baru dua bulan ini mulai aktif jualan lagi, bertahan hidup dengan mengandalkan pensiunan suami,” tuturnya.
Dengan dimulainya pengajian, Bu Nunik senang dan bersyukur bisa jualan kembali dan mendengarkan pengajian. “Alhamdulillah, kadang dibantu menggelar dagangan sama si bungsu. Karena jarak rumah ke Umpo sekitar 2 km, maka ditempuh dengan motor karena banyaknya dagangan yang dibawa,” kata dia.
Bu Nunik menjadi orang pertama datang untuk berjualan dan pulang terakhir. Sebelum pandemi banyak penjual yang menjajakan dagangannya, namun saat ini hanya ada beberapa. “Kuncinya bersyukur, ketika rasa syukur dipanjatkan, Allah akan membukakan jalan rezeki,” jelas Bu Nunik.
Program Masjid Al Manar
Selain pengajian tiap Ahad pagi, program dan kegiatan Masjid Al Manar Umpo meliputi Program Griya Al Quran Al Manar, Al Manar Barokah Program Infaq, Pengajian Ahad Pagi, dan Rumat (Gerakan Receh Umat). Kemudian ada Program Infaq Pengembangan Masyarakat, Layanan Kesehatan Jamaah, Kegiatan Kebersamaan ketika sarapan ahad pagi, Raker Pengurus Masjid, serta Penyerahan Donasi ke bencana dan Proses Pensyahadatan Mualaf.
Bermoto “Mencerahkan Fikir dan Hati menuju Masyarakat Mardhatillah, Masjid Al Manar Umpo mengutip sebuah hadits
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah SWT akan mudahkan baginya jalan menuju ke surga.” (HR Muslim).
Beberapa gedung lama dan baru ada di Umpo, seperti gedung kuliah terpadu, Dome Media Center, Gedung Rektorat, Cafetaria, Gedung Laboratorium Terpadu, Masjid Al Manar, Sekretariat UKM, dan Expotorium. Kegiatan Musywil PWM Jatim rencananya akan dihelat di Expotorium pada 24-25 Desember 2022. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.