Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis
Dalam praktik terapi, Coach Afif meminta kepada para peserta untuk menulis kebaikan-kebaikan orang yang mereka sayangi atau orang yang biasa menjadi pikiran kita.
Ia mencontohkan misalnya, suami sabar dan mengizinkan bekerja, anak masih menjalankan shalat meskipun tiga waktu. Kebaikan anak, istri, suami, mertua, orangtua dapat dijadikan sebagai bahan membantu terapi untuk mengobati sakit psikis.
Berdasarkan pengalaman sehai-hari, Afif menyebutkan bahwa pasien sakit psikis dapat sembuh melalui terapi sykur asalkan ada kemauan dan kepercayaan kepada sang pencipta.
Adapun langkah-langkah terapi syukur menurut Afif adalah, pertamabuat tubuh Anda nyaman dan rileks, dan fokus. Kedua, atur nafas sampai Anda benar-benar fokus dan nyaman, baik Anda lakukan sendiri maupun Anda praktikkan ke orang lain yang mengalami masalah. Niatkan terapi syukur untuk menyelesaikan dan membantu masalah
Ketiga, tulis nikmat yang sering dirasakan. Keempat: ucapan terima kasih satu per satu atas nikmat itu. Kelima, berlatih skrip.
“Dengan berdoa saja membuat aliran darah semakin lancar dan membuat kesehatan Anda lebih baik daripada sebelumnya. Ulang berkali-kali doa itu dan pastikan Anda minta kepada Allah. Fokus, nyaman, damai, doa. Hadirkan orang-orang yang Anda cintai lalu doakan dengan ikhlas,” instruksinya.
“Semoga ibu saya semakin sehat hadirkan gambarnya senyumnya. Rasakan kesehatan anda, kenyamanan dalam tubuh. Anda bisa merasakan tubuh anda semakin fresh hanya dengan berdoa saja. Nyaman sekali. Baik, bagus, nyaman segar sekali. 10 kali lipat lebih segar dari sebelumnya,” tambahnya.
Ia lalu melanjutkan, “Bayangkan sampai muncul gambar senyum orang itu. Ucapkan terima kasih. Anda bisa merasakan aliran darah lancar mulai kaki, punggung, tangan, sampai dengan leher, sampai dengan pikiran. Rasakan aliran darah anda semakin lancar karena Anda tulus mengatakan terima kasih pada Allah. Satu menit lagi hadirkan kebaikan Allah kepada anda dan katakan terima kasih. Nyaman, damai, rileks, makasih,” ujar terapis itu diiringi dengan alunan musik.
Setelah terapi disudahi, para peserta diminta untuk membuka mata. Kemudian Coach Afif menanyakan apakah perasaan dan pikiran 10 kali lebih sehat atau lebih nyaman dari sebelumnya dan apakah para peserta lebih sayang terhadap rekan kerja dan keluarga.
Rentetan pertanyaan Afif tersebut direspon baik oleh para peserta yang mengikuti terapi. Mereka menyampaikan bahwa perasaan mereka lebih tenang dan kesehatan mereka lebih baik.
“Baik, di kolom chat para peserta bilang tubuhnya semakin fresh, pusing sembuh, nangis bahagia. Oh ini ada yang air mata sampai keluar, sesak di dada jadi plong, lebih tenang pikirannya, aliran darah lebih lancar, alhamulillah lebih tenang dan lebih bersemangat,” ujar Coach Afif membaca kolom chat.
Teknik Melepas Masalah
Selain mempraktikkan terapi syukur, dia memberi terapi melepas masalah. Ia menunjukkan skrip melepaskan masalah di-share screen. Ia mengatakan bahwa kurang lebih sama tahapan terapi syukur dengan melepas masalah.
Pertama diawali dengan tarik napas, tahan dan hembuskan sampai kita benar-benar fokus dan rileks. Ia meminta agar peserta merendahkan hati dan membayangkan seluruh masalah yang mengganggu hidup dan kita lepaskan masalah itu dengan tawakal kepada Allah.
Setelah itu, Coach Afif meminta agar pasien menghadirkan masalah dan menyebutkannya. Lalu setiap selesai menyebutkan masalah, pasien diminta untuk mengucapkan ‘Walaupun … aku ikhlas aku pasrah … pada-Mu ya Allah.
Kemudian, ia juga mengajarkan peserta mengatakan, “Walaupun tubuh saya masih sakit aku ikhlas. Aku pasrahkan sembuhnya tubuh saya pada-Mu ya Allah. Setelah pengenalan terapi itu, para peserta boleh bertanya seputar syukur dan terapi penyembuhan sakit psikis dan melepas masalah.”
Baca sambungan di halaman 3: Sesi Tanya Jawab