Sesi Tanya Jawab
Fredi Safril Wijayanto SP, dari Sumenep bertanya, “Terapi syukur ini akan saya terapkan kepada beberapa teman saya yang mungkin memiliki beban masalah, tapi apakah bisa diterapkan dengan yang di daerah lain, keluarga di daerah lain?”
Afif Hidayatullah menjawab, “Semoga Allah selalu melindungi kita. Terapi dapat dilakukan ke siapa saja. Saya pernah ke rumah, dan ke Surabaya, yang penting anda bisa membuat orang yang diterapi itu percaya.”
Menurut Afif, dengan percaya atau trust yang sudah tinggi apapun yang kita perintahkan itu akan diikuti selama trust orang yang mau diterapi kuat dan tinggi untuk sembuh.
“Kalau trust sudah kuat dan tinggi saya yakin sugesti itu akan mudah dan masuk di pikiran bawah sadar. Jadi sebenarnya kalau terapi yang model tadi kan buatan saya,” terangnya.
“Ada metode lain sebenarnya, bisa membuat sendiri juga misalnya mengucapkan terima kasih atau alhamdulillah. Boleh sebenarnya tapi yang paling penting sebenarnya tubuhnya rileks, damai dan nyaman lalu fokus kepada yang ingin dikeluarkan,” tambahnya.
“Misalnya, dia punya sakit stroke karena banyak pikiran ataupun memikiri anaknya. Makanya saya kan sering mengadakan terapi anak dan orangtua. Sangat bagus sekali bahkan efektif men-clear-kan masalah-masalah di rumah,” kata dia.
“Pada dasarnya kan harus ada kehidupan ya di rumah tangga kita, bukan sekadar hidup. Nah, kalau ditanya bisa, ya bisa untuk semuanya asalkan Pak Fredi bisa membangun trust.Jadi jangan langsung diterapi ya. Ngobrol dulu dekat dulu,” terangnya. (*)
Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis; Editor Mohammad Nurfatoni