Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis

Afif Hidayatullah dalam kajian online. Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis (Ayu Triria Puspita Devi/PWMU.CO)

Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis, laporan Ayu Triria Puspita Devi, kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO – Afif Hidayatullah seorang terapis muda berpesan agar para peserta kita tidak hanya belajar teori syukur, tapi juga harus mempraktikkannya. Hal itu dia sampaikan dalam Forum Kajian Dakwah Islam yang diselenggarakan oleh Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, di aula SDMM, Jumat (18/2/2022) lalu. 

Tema ‘The Power of Syukur’ yang dikaji dalam acara tersebut mengantarkan para peserta untuk mengikuti terapi syukur yang dipandu oleh Afif Hidayatullah. 

Afif bertanya kepada para peserta mengenai masalah kehidupan yang biasanya dialami dan mengganggu kesehatan fisik dan mental.

“Ceritakan masalah yang mungkin sulit dimaafkan dalam hidup Anda. Misal pernah sakit hati, mendapat pengkhianatan, fitnah, kecewa, dibohongi, tidak dihargai karena memang terus terang. Biasanya sakit hati bertahun-tahun dipendam, tidak ada rasa terima kasih dan maaf dapat menimbulkan rasa sakit,” ungkap Afif.

Coach Afif, sapaannya, meminta kepada para peserta untuk menulis masalah hidup mereka dan berharap agar melalui terapi syukur, para peserta bisa meraih berkah dan manfaat baik untuk dirinya maupun orang lain.

“Silakan Ayah-Bunda, bagi yang serius melanjutkan ketrampilan kita bersyukur silakan disiapkan alas tulis dan kertas untuk membantu orang-rang yang sakit psikis, sakit hati, dendam berlebihan, sakit karena trauma dan sebagainya. Ayo kita sembuhkan,” ujarnya.

Teknik bersyukur menurutnya sangat urgen. Semua dapat sembuh karena Allah SWT. Ia melanjutkan bahwa ada beberapa macam cara bersyukur, di antaranya bersyukur dengan lisan, hati. dan dengan perbuatan.

Teknik Bersyukur

Pertama, Afif menyampaikan tentang bersyukur dengan lisan. Dalam psikologi qurani, bersyukur dengan lisan adalah mengucapkan secara terbuka (terang) kalimat ‘alhamdulillah’ (segala puji bagi Allah) sebagai ungkapan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada Allah yang telah memberikan nikmat luar biasa. 

Ia menambahkan ayahnya menyarankan kepadanya untuk mengucapkan alhamdulillah secara lengkap yakni, ‘Subhanallah walhamdulillah wa lailaha illa Allah wallahu akbar’.

“Syukur itu tidak cukup dengan lisan, sama halnya dengan guru. Guru mengajar kalau hanya dengan lisan tapi mentalnya masih guru bayar atau guru nyasar ya nggak mungkin bisa menghipnotis anak-anak,” ujarnya. 

“Kalau di pandemi misalnya ada guru santai. Guru yang menganggap pandemi liburan ya nggak bisa menghipnotis karena sudah mentalnya seperti itu. Jadi tidak cukup hanya dengan lisan. Maka bersyukurlah juga dengan hati. Jadi Anda bisa merasakan aliran darah lancar,” tambahnya.

Afif mengatakan setelah bersyukur dengan lisan, barulah manusia bisa bersyukur dengan hati yang menjadi pengontrol setiap yang diucapkan. Dia menegaskan, teknik bersyukur dengan hati merupakan salah satu cara bagi seorang muslim untuk memantapkan keyakinan akan karunia Allah yang sangat besar di muka bumi ini.

“Adapun yang ketiga adalah bersyukur dengan perbuatan. Teknik bersyukur selanjutnya adalah dengan perbuatan melalui anggota badan yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola berbagai kenikmatan Allah di jalan yang benar,” terangnya.

Baca sambungan di halaman 2: Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis

Afif Hidayatullah dalam kajian online. Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis (Ayu Triria Puspita Devi/PWMU.CO)

Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis

Dalam praktik terapi, Coach Afif meminta kepada para peserta untuk menulis kebaikan-kebaikan orang yang mereka sayangi atau orang yang biasa menjadi pikiran kita. 

Ia mencontohkan misalnya, suami sabar dan mengizinkan bekerja, anak masih menjalankan shalat meskipun tiga waktu. Kebaikan anak, istri, suami, mertua, orangtua dapat dijadikan sebagai bahan membantu terapi untuk mengobati sakit psikis. 

Berdasarkan pengalaman sehai-hari, Afif menyebutkan bahwa pasien sakit psikis dapat sembuh melalui terapi sykur asalkan ada kemauan dan kepercayaan kepada sang pencipta.

Adapun langkah-langkah terapi syukur menurut Afif adalah, pertamabuat tubuh Anda nyaman dan rileks, dan fokus. Kedua, atur nafas sampai Anda benar-benar fokus dan nyaman, baik Anda lakukan sendiri maupun Anda praktikkan ke orang lain yang mengalami masalah. Niatkan terapi syukur untuk menyelesaikan dan membantu masalah

Ketiga, tulis nikmat yang sering dirasakan. Keempat: ucapan terima kasih satu per satu atas nikmat itu. Kelima, berlatih skrip.

“Dengan berdoa saja membuat aliran darah semakin lancar dan membuat kesehatan Anda lebih baik daripada sebelumnya. Ulang berkali-kali doa itu dan pastikan Anda minta kepada Allah. Fokus, nyaman, damai, doa. Hadirkan orang-orang yang Anda cintai lalu doakan dengan ikhlas,” instruksinya. 

“Semoga ibu saya semakin sehat hadirkan gambarnya senyumnya. Rasakan kesehatan anda, kenyamanan dalam tubuh. Anda bisa merasakan tubuh anda semakin fresh hanya dengan berdoa saja. Nyaman sekali. Baik, bagus, nyaman segar sekali. 10 kali lipat lebih segar dari sebelumnya,” tambahnya.

Ia lalu melanjutkan, “Bayangkan sampai muncul gambar senyum orang itu. Ucapkan terima kasih. Anda bisa merasakan aliran darah lancar mulai kaki, punggung, tangan, sampai dengan leher, sampai dengan pikiran. Rasakan aliran darah anda semakin lancar karena Anda tulus mengatakan terima kasih pada Allah. Satu menit lagi hadirkan kebaikan Allah kepada anda dan katakan terima kasih. Nyaman, damai, rileks, makasih,” ujar terapis itu diiringi dengan alunan musik.

Setelah terapi disudahi, para peserta diminta untuk membuka mata. Kemudian Coach Afif menanyakan apakah perasaan dan pikiran 10 kali lebih sehat atau lebih nyaman dari sebelumnya dan apakah para peserta lebih sayang terhadap rekan kerja dan keluarga. 

Rentetan pertanyaan Afif tersebut direspon baik oleh para peserta yang mengikuti terapi. Mereka menyampaikan bahwa perasaan mereka lebih tenang dan kesehatan mereka lebih baik.

“Baik, di kolom chat para peserta bilang tubuhnya semakin fresh, pusing sembuh, nangis bahagia. Oh ini ada yang air mata sampai keluar, sesak di dada jadi plong, lebih tenang pikirannya, aliran darah lebih lancar, alhamulillah lebih tenang dan lebih bersemangat,” ujar Coach Afif membaca kolom chat.

Teknik Melepas Masalah

Selain mempraktikkan terapi syukur, dia memberi terapi melepas masalah. Ia menunjukkan skrip melepaskan masalah di-share screen. Ia mengatakan bahwa kurang lebih sama tahapan terapi syukur dengan melepas masalah. 

Pertama diawali dengan tarik napas, tahan dan hembuskan sampai kita benar-benar fokus dan rileks. Ia meminta agar peserta merendahkan hati dan membayangkan seluruh masalah yang mengganggu hidup dan kita lepaskan masalah itu dengan tawakal kepada Allah.

Setelah itu, Coach Afif meminta agar pasien menghadirkan masalah dan menyebutkannya. Lalu setiap selesai menyebutkan masalah, pasien diminta untuk mengucapkan ‘Walaupun … aku ikhlas aku pasrah … pada-Mu ya Allah. 

Kemudian, ia juga mengajarkan peserta mengatakan, “Walaupun tubuh saya masih sakit aku ikhlas. Aku pasrahkan sembuhnya tubuh saya pada-Mu ya Allah. Setelah pengenalan terapi itu, para peserta boleh bertanya seputar syukur dan terapi penyembuhan sakit psikis dan melepas masalah.”

Baca sambungan di halaman 3: Sesi Tanya Jawab

Fredi Safril Wijayanto saat bertanya. Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis (Ayu Triria Puspita Devi/PWMU.CO)

Sesi Tanya Jawab

Fredi Safril Wijayanto SP, dari Sumenep bertanya, “Terapi syukur ini akan saya terapkan kepada beberapa teman saya yang mungkin memiliki beban masalah, tapi apakah bisa diterapkan dengan yang di daerah lain, keluarga di daerah lain?”

Afif Hidayatullah menjawab, “Semoga Allah selalu melindungi kita. Terapi dapat dilakukan ke siapa saja. Saya pernah ke rumah, dan ke Surabaya, yang penting anda bisa membuat orang yang diterapi itu percaya.” 

Menurut Afif, dengan percaya atau trust yang sudah tinggi apapun yang kita perintahkan itu akan diikuti selama trust orang yang mau diterapi kuat dan tinggi untuk sembuh.

“Kalau trust sudah kuat dan tinggi saya yakin sugesti itu akan mudah dan masuk di pikiran bawah sadar. Jadi sebenarnya kalau terapi yang model tadi kan buatan saya,” terangnya. 

“Ada metode lain sebenarnya, bisa membuat sendiri juga misalnya mengucapkan terima kasih atau alhamdulillah. Boleh sebenarnya tapi yang paling penting sebenarnya tubuhnya rileks, damai dan nyaman lalu fokus kepada yang ingin dikeluarkan,” tambahnya.

“Misalnya, dia punya sakit stroke karena banyak pikiran ataupun memikiri anaknya. Makanya saya kan sering mengadakan terapi anak dan orangtua. Sangat bagus sekali bahkan efektif men-clear-kan masalah-masalah di rumah,” kata dia. 

“Pada dasarnya kan harus ada kehidupan ya di rumah tangga kita, bukan sekadar hidup. Nah, kalau ditanya bisa, ya bisa untuk semuanya asalkan Pak Fredi bisa membangun trust.Jadi jangan langsung diterapi ya. Ngobrol dulu dekat dulu,” terangnya. (*)

Panduan Terapi Syukur dan Pengobatan Psikis; Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version