PWMU.CO – Begini istimewanya Gangsar, kacang legendaris asal Tulungagung yang dibawa saat Roadshow Milad Ke-6 PWMU.CO Jatim II di Umpo, Ahad (27/2/22).
Hal tersebut dikatakan Koordinator Kontributor Tulungagung Hendra Purnomo, yang membawa langsung dari pabrik, camilan olahan dari bahan dasar kacang tanah tersebut. “Iya ini saya ambil langsung ke pabriknya lho, mbak,” ungkapnya, Ahad (27/2/22).
Begini Istimewanya Gangsar
Saat mengambil beberapa kemasan kacang dari pabriknya, Ketua Lazismu Tulungagung itu menemui manantu pemilik pabrik Gangsar. Istimewanya, yang diberikan bukan Gangsar yang biasa dijual di pasaran, tapi Gangsar kualitas ekspor.
Hal ini bisa dilihat dari kemasan yang hampir belum pernah dijumpai di toko-toko lokal Tulungagung. Ternyata menurut Hendra, kemasan tersebut adalah untuk pasar luar negeri alias ekspor.
“Pada umumnya, Gangsar dikenal dengan kacang shanghai dengan kemasan transparan, kali ini ada Gangsar Kacang Telur, Kacang Atom, dan Gangsar Panggang ala Bangkok,” tutur Hendra.
Sementara Sekretaris majalah Matan yang juga administrasi PWMU.CO Anifah Asfiyah mengatakan, jika kacang Gangsar Panggang ala Bangkok enak. “Ini kok enak ya,” ujar Anifah sambil menunjukkan bungkus Gangsar Panggang ala Bangkok.
Kemudian Pemimpin Redaksi (Pemred) PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, mengira oleh-oleh yang dibawa Kontributor Tulungagung ini dibeli di supermarket. “Ini pasti beli di supermarket, ya?” tebaknya dengan yakin di hadapan rombongan Kontributor Tulungagung.
Pemred PWMU.CO itu tidak menyangka bahwa oleh-oleh dari olahan kacang tanah itu berasal dari pabriknya langsung di Tulungagung.
Roadshow Milad Ke-6 PWMU.CO yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) bertema “Kontributor Naik Kelas, Menulis Berita Rasa Sastra” ini, selain mendapatkan pengalaman, teman baru, dan oleh-oleh dari berbagai daerah, juga bisa merasakan Gangsar kualitas ekspor.
Selain Gangsar yang dibawa kontributor Tulungagung, beberapa oleh-oleh yang dibawa peserta lain dalam kegiatan Roadshow PWMU.CO Jatim II di Aula Rektorat Umpo, itu seperti sale pisang (Pacitan), Keripik Tempe (Ngawi), juga Nasi Gegok dan Tiwul (Trenggalek). (*)
Penulis Arifah Wikansari. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.