156 Calon Santri Al Mizan ikuti Tes PPDB Gelombang I, laporan Alfain Jalaluddin Ramadlan kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Panti Asuhan dan Pondok Pesantren (PA dan PP) Al Mizan Muhammadiyah Lamongan kembali adakan tes Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Ahad (6/3/22) di Pondok Al Mizan Putri.
Tes kali ini adalah tahap kedua dari tes gelombang satu. Tahap pertama dilakukan untuk tes calon anak asuh (Panti Asuhan) yang dilaksanakan Sabtu (5/3/22) dan tahap kedua dilakukan untuk tes calon santri Pondok Pesantren.
Ketua panitia PPDB Ahsanul Arham mengatakan untuk tes PPDB pada tahun ini diikuti 156 peserta yang dilaksanakan seperti tahun kemarin yaitu dengan online dikarenakan masih pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah kegiatan tes PPDB Al Mizan di tahun 2022 ini untuk gelombang 1 sudah kita laksanakan dengan 2 tahap secara online dan offline. Untuk Muassasah (panti) secara offline dan yang Ghoiru Muassasah (reguler) dilaksanakan secara online dengan Via Zoom,” tuturnya.
Karena mengingat kondisi saat ini yang sedang pandemi, lanjutnya, acara belum bisa menghadirkan seluruh peserta untuk hadir langsung di pondok Al Mizan ini.
Jumlah Pendaftar
Arham, sapaan akrabnya, melaporkan Jumlah pendaftar Mts M 15 Lamongan yang putra dengan jumlah 60 dan yang putri 69. Sedangkan yang MAM 9 Lamongan putra mendapat 11 dan yang putri mendapat 16.
“Total keseluruhan 156 peserta,” katanya, singkap.
Namun, sambungnya, untuk yang ditingkat MA masih banyak yang dari alumni lulusan MTs 15 Lamongan yang ketentuan dari panitia. Untuk masuk ke MAM 9 Lamongan tanpa melalui Tes. Hasil dari tes PPDB akan diumumkan pada tanggal 9 Maret 2022 yang akan kita kirimkan lewat grub yang sudah ada.
Ucapan Selamat Datang
Kepala MTs M 15 Lamongan Syamsuri SPd dalam sambutanya mengucapkan selamat datang di pondok Al Mizan secara online kepada calon wali santri.
“Mudah mudahan semua diberikan Allah kesehatan. Walaupun pada saat ini memang pandemi belum turun-turun. Saya ucapkan mohon maaf kepada anak-ana ku karena belum bisa datang langsung dan melihat di Pondok Al Mizan. Tahun lalu juga dilaksanakan secara online diakibatkan pandemi.”
Mudah-mudahan, harapnya, putra-putri kita semua, dengan niatan yang baik yang ikhlas mendapat nilai bagus. Ketika nanti sudah masuk di Al Mizan, maka harus saling terpaut hatinya antara ibu dan anak.
Dia mengatakan di dalam pondok Al Mizan ini, kita diproses menjadi kader. Ketika kalian santri sudah masuk akan di proses menjadi kader. Menjadi kader pemimpin, ulama, dan Mubaligh.
“Santri semua adalah orang Muhammadiyah yang hebat. Ini semua untuk mengembangkan agama Islam dan Muhammadiyah. Maka, tolong dipersiapkan mental dari orangtua dan santri karena harus mandiri dan tidak cengeng ketika di pondok,” ujarnya.
Kader pemimpin itu, tekannya, harus melewati proses yang cukup panjang. Mudah-mudahan putra-putri njenengan sedoyo terpilih untuk masuk di Al Mizan.
“Sya berdoa mudahan-mudahan kalian semua menjadi pemimpin,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.