Siswa Aktif dan Percaya Diri
Ternyata, jadwal Uki dan Abi Sabtu itu padat. Sejak pagi hingga siang, Uki mengikuti pembinaan persiapan lomba di sekolah.
Kemudian, siang hingga sorenya, Uki dan Abi les privat bahasa Inggris. “Aku ada les bahasa Inggris di rumah, tapi nggak tepat waktu jadi agak telat ke shootingnya. Buru-buru banget. Lesnya belum selesai, aku tinggal menyusul ke lokasi shooting,” terang Uki.
Barulah ia syuting sejak sekitar pukul 16.00 WIB hingga menjelang Maghrib. Meski lelah, dia tak mau menyia-nyiakan kesempatan langka itu. “Jujur capek banget, tapi ini kan kesempatan juga buat aku,” ungkapnya masih dengan nada semangat.
Uki siswa kelas IV, sedangkan Abi siswa kelas III. Keduanya bersekolah di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School). Ketika di sekolah, Uki sangat aktif mengasah potensinya dengan mengikuti berbagai lomba story telling.
Belakangan, kata Koordinator Bina Prestasi Pengembangan Diri Alimmatul Ghoriyah SH, Abi mulai mengikuti jejak sang kakak. “Abi mau persiapan ikut lomba story telling,” ungkapnya.
Kata Hari Iswahyudi SS—wali kelasnya—Uki memang terkenal ramah, supel, dan percaya diri. “Temannya banyak sekali,” imbuhnya.
Apresiasi Sekolah
Atas keberanian kakak-beradik Uki dan Abi, Kepala Berlian School mengucapkan selamat kepada Uki dan Abi yang terpilih menjadi model bersama H Fandi Akhmad Yani SE dan Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani dalam mengenalkan Desa Devisa Wedani.
“Sekolah juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah mendidik keduanya menjadi anak yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika tampil di depan umum,” imbuhnya.
Ahmad—sapaan akrabnya—mendoakan, Uki dan Abi bisa meneruskan usaha yang orang tuanya rintis. “Sebagai pengusaha sarung tenun, bahkan bisa ekspor sarung tenun ke luar negeri,” ucapnya.
Kepada kakak-beradik dan seluruh siswa Berlian School, Ahmad juga berpesan, “Kesempatan tidak datang dua kali. Ambil peluang yang ada. Teruslah belajar baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Jangan pernah malas atau berhenti belajar. Kembangkan potensi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga besar nanti akan sukses di dunia dan juga bahagia di akhirat.”
Desa Wedani
Bukan tanpa alasan desa mereka terpilih pada program Trans 7. Hasil pencarian tim Trans 7 di laman Google tentang UMKM yang sukses menembus pasar ekspor menampilkan banyak berita tentang UMKM Gresik. Terutama dari Desa Devisa Wedani.
Dilansir dari gresikkab.go.id, Desa Tenun Wedani memang terkenal sebagai produsen sarung berkualitas. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengorbitkannya sebagai Desa Devisa ke-5 di Indonesia.
Dari laman itu juga diketahui, pada November 2021, 60 pengrajin (UKM) Desa Wedani mampu menyerap 1.500 tenaga kerja. Kemampuan produksi masing-masing pengrajin mencapai 200 lembar sarung tenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Kepada PWMU.CO, Mas Ariyatin—ayah Uki dan Abi sekaligus Ketua Ikatan Pengusaha Sarung Tenun—mengungkap, kini sudah ada 62 UKM di sana. Mereka telah mengekspor produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Afrika, dan Timur Tengah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post