Pentingnya Kader IMM Belajar Kemuhammadiyahanlaporan Alfain Jalaluddin Ramadlan. Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Pentingnya belajar kemuhammadiyahan bagi kader IMM disampaikan langsung oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi.
Hal itu dia sampaikan pada acara Darul Arqam Dadar (DAD) Komisariat Ahmad Dahlan, Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Lamongan di SMK Muhammadiyah 5 Babat kampus 3, Jumat (4/3/2022).
Kegiatan kali ini menyongsong tema “Internalisasi Ideologi IMM dalam Manifestasi Aktual Trikora Ikatan”
Mengawali materinya, Fathurrahim Syuhadi mengatakan, tujuan mempelajari al-Islam dan kemuhammadiyah bagi IMM adalah pertama untuk memberikan pemahaman tentang ajaran Islam sehingga dapat menumbuhkembangkan kekuatan iman dan amal shaleh.
“Kedua memberikan ketrampilan membaca dan memahami al-Quran dan al-Hadist sebagai sumber utama ajaran Islam,” katanya.
Ketiga memberikan keterampilan beribadah yang berdasarkan al-Quran dan al-Hadist. “Keempat memberikan pemahaman tentang Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah dan Tajdid,” imbuhnya.
Kelima memberikan guideline untuk berperilaku positif (berakhlak karimah) dalam kehidupan yang berdasar pada nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Pendidikan Muhammadiyah, menurut Rohim, memiliki beberapa fungsi, yaitu pertama sebagai sarana pendidikan dan pencerdasan, kedua, sebagai pelayanan masyarakat untuk dakwah amar makruf nahi mungkar, dan ketiga lahan kaderisasi.
Kemudian Rohim mengutip as-Shaf ayat 4 yang artinya Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Fathurrahim juga mengutip al-Maidah 2
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan saling tolong-menolonglah dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan” (al-Maidah: 2)
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Kelahiran Muhammadiyah, kata Rohim diawali atas keprihatinan KH Ahmad Dahlan terhadap perilaku masyarakat Islam di Indonesia yang masih mencampur-baurkan adat istiadat yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam.
“Inilah yang menjadi latar belakang pemikiran Ahmad Dahlan untuk melakukan pembaruan, yang juga melatarbelakangi lahirnya Muhammadiyah,” tutur Ketua MPK PDM Lamongan yang juga kontributor PWMU.CO ini.
Pak Rohim, sapaan akrabnya melanjutkan, kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi untuk mengaktualisasikan gagasan-gagassan hasil dari interaksi Kyai Haji Ahmad Dahlan dengan teman-teman dari Budi Utomo.
“Di mana saat itu teman-teman dari Budi Utomo tertarik dengan masalah agama yang diajarkan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan,” ungkapnya.
Peletakan Dasar Ideologi Gerakan Muhammadiyah
Sementara itu, kontekstualisasi ideologi gerakan Muhammadiyah, kata Rohim, merupakan manhaj (sistem, metode) dakwah Islam untuk mengajak manusia beriman kepada Allah serta beramar makruf nahi mungkar.
“Ideologi Muhammadiyah itu terdapat dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), dan Kepribadian Muhammadiyah,” lanjutnya.
Maka dari itu, kata Rohim, aktifis dan kader IMM harus meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Pentingnya Literasi
Di akhir materi, Fathurrahim Syuhadi mengulas sedikit tentang literasi.
“Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Dia menjelaskan, Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Maka dari itu, Rohim memberikan bekal untuk para kader IMM al-Hasyr 18
. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ
لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni