Literasi Tak Sekadar Membaca dan Menulis, liputan Ichwan Arif kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Inti dari sekolah, kuliah, atau belajar adalah membaca. Inilah yang disampaikan Dr Khozin MSi di National Workshop Digital Library 2022, Jumat (11/3/22) di Rayz UMM Hotel Malang.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini mengatakan orang dikatakan sudah belajar adalah suka membaca.
“Orang yang memiliki karakter suka membaca inilah bisa dikatakan sebagai orang yang sudah belajar,” ujarnya dalam acara yang mengangkat tema Digital Library for Future School Technology.
Dia memaparkan hakikat membaca di sini adalah karakter dalam berpikir kritis. Maka, lanjutnya, orang pintar itu cirinya adalah banyak membacara.
“Dengan ciri ini orang dapat memperoleh pengetahuan atau wawasan lebih banyak,” tutur Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Perintah Literasi
Khozin menjelaskan perintah literasi sudah ada 15 abad yang lampau dalam Islam, ketika Allah SWT menyampaikan lima ayat dalam surat al-Alaq.
“Dal surat tersebut, ada kata iqra yang artinya membaca. Maka, inilah perintah bagi kita untuk membaca, mencari pengetahuan,” katanya.
Dalam acara yang diselenggarakan Majelis Pustaka Pimpinam Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur ini dia mengungkapkan kalau literasi dilihat filosofi maka kata ini bermakna ibadah, bagaimana kita diperintahkan untuk bisa mencari ilmu pengetahuan.
Membaca dan Menulis
Khozin mengungkapkan makna literasi tidak sekadar membaca dan menulis.
“Literasi adalah kemampuan identifikasi, memahami, implementasi, mencipta, membuat, berkomunikasi, menghitung, mengumpulkan bahan-bahan tertulis dan cetak,” tuturnya.
Literasi, lanjutkan, itu bermakna dengan pengembangan. Untuk menuju pada pemaknaan ini, sambungnya, literasi harus digarap dengan baik, khususnya bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Dia memaparkan KH Ahmad Dahlan pernah menyampaikan, dalam dunia ini ada 2 hal yaitu guru dan murid. Guru adalah orang yang mengucurkan pengetahuan dan wawasan.
“Sedangkan murid diartikan sifat yang haus untuk terus mencari pengetahuan dengan cara membaca,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.