Hadits Kontradiksi
Memang ditemukan hadits larangan berpuasa jika telah datang pertengahan bulan Syaban, namun di hadits lain dikabarkan bahwa Rasulullah SAW justru memperbanyak berpuasa di bulan Syaban, bahkan juga ditemukan Rasulullah SAW berpuasa penuh di bulan Syaban. Ada lagi riwayat bahwa Rasulullah SAW menggabungkan puasa Syaban dengan puasa Ramadhan.
Hadits Larangan
Adapun hadits yang menjelaskan larangan berpuasa setelah datangnya tengah Syaban diriwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut:
Hadits Abu Hurairah RA
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فلَا تَصُوْمُوا) (حَتَّى يَجِيءَ رَمَضَانُ)) وَفِي رِوَايَةٍ: لَا صَوْمَ بَعْدَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ حَتَّى يَجِيءَ شَهْرُ رَمَضَانَ
Dinarasikan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: (Jika telah datang pertengahan bulan Syaban, maka janganlah kalian berpuasa) (sehingga datangnya bulan Ramadhan). Dalam riwayat lain: (Tidak ada puasa setelah tengah bulan Sya’ban sehingga datangnya bulan Ramadhan).
(HR Ibnu Hibban: 3591; Abu Dawud: 2337; Tirmidzi: 738; Ibnu Majah: 1651; Ahmad: 9705; Daraqutni: 2/191, hadits: 57; Thahawi (dalam Syarh Ma’ani Atsar): 3319; Ibnu Abi Syaibah: 9026; Abdurrazaq: 7325.)
Hadits Anjuran
Adapun hadits-hadits anjuran untuk memperbanyak puasa di bulan Syaban hingga akhir bulan diriwayatkan (1) Aisyah; (2) Aisyah lagi; (3) Umu Salamah; dan (4) Ibnu Umar.
Hadits Aisyah RA
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: (لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فِي الشَّهْرِ مِنْ السَّنَةِ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ) (كَانَ يَصُوْمُهُ إِلَّا قَلِيْلًا, بَلْ كَانَ يَصُوْمُهُ كُلَّهُ) وَفِي رِوَايَةٍ: (بَلْ كَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ (
Aisyah RA berkata: (Tidaklah Rasulullah SAW dalam setahun yang berpuasa lebih banyak dibanding puasanya di bulan Syaban) (beliau selalu mempuasainya kecuai beberapa harinya, bahkan kadang mempuasai seluruhnya). Dalam riwayat lain: (Bahkan beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan).
(HR Bukhari: 1869; Muslim: 176, 177, 1156; Abu Dawud: 2431, 2434; Nasai: 2178, 2180, 2350, 2354; Ibnu Majah: 1649; Ahmad: 25589.)
Hadits Aisyah RA
وَعَنْ عَائِشَة رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُول اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ, وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Aisyah RA berkata: Aku tidak pernah menyaksikan Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali puasa di bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah menyaksikan beliau dalam sebulan yang berpuasanya lebih banyak dibanding puasanya di bulan Syaban. (HR Bukhari: 1868; Muslim: 1156; Nasai: 2183; Ahmad: 24801)
Hadits Umu Salamah RA
وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ مِنْ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلَّا شَعْبَانَ, يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ وفي رواية: مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ, إِلَّا شَعْبَانَ, وَرَمَضَانَ
Umu Salamah RA berkata: Tidak pernah Rasulullah SAW dalam setahun berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Syaban, yang beliau sambung dengan puasa Ramadhan. Dalam riwayat lain: Aku tidak pernah menyaksikan Rasulullah saw. berpuasa dua bulan berturut-turut, kecuali di bulan Sya’ban dan Ramadhan.
(HR Abu Dawud: 2336; Tirmidzi: 736; Nasai: 2352, 2353; Ibnu Majah: 1648; Ahmad: 26604, 26695)
Hadits Ibnu Umar RA
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا, قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرِنُ شَعْبَانَ بِرَمَضَانَ
Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah saw. menggabungkan puasa Sya’ban dan puasa Ramadhan. (HRThahawi (dalam Syarh Maani Atsar): 3320.
Dari keempat hadits di atas dapat dipahami bahwa bulan Syaban adalah termasuk bulan yang banyak dipuasai oleh Rasulullah SAW bahkan sampai sepenuhnya. Para perawinya adalah dari para istri Nabi SAW sendiri di samping dari sahabat terdekat beliau yang memahami kesehariannya.
Baca sambungan di halaman 3: Analisis