Inilah 5 Keunggulan Digital Library

ni Keuntungan Digital Library, liputan Agus Widiyanto kontributor PWMU.CO Sidoarjo
Prof Biyanto MAg saat memberikan materi dalam National Workshop Digital Library. Inilah 5 Keunggulan Digital Library (Agus Widiayanto/PWMU.CO)

Ini 5 Keunggulan Digital Library, liputan Agus Widiyanto kontributor PWMU.CO Sidoarjo

PWMU.CO – Dalam National Workshop Digital Library 2022, Wakil Ketua PWM Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg mengatakan banyak keuntungan atau keunggulan ketika sekolah kita menggunakan digital library.

“Pertama, digital library bisa memberikan layanan jarak jauh (long distance service). Seseorang bisa mengakses informasi dan buku yang diinginkan selama ada jaringan internet,” ujarnya, Jumat (11/3/22) di Rayz UMM Hotel Malang.

Kedua, akses lebih mudah (easier access). Seseorang tidak harus keluar rumah untuk datang ke perpustakaan. Bahkan, dia bisa mengakses dari dalam kamar dengan akses internet.

Ketiga, relatif murah (cost effective). Meskipun diawal membutuhkan biaya yang cukup banyak, namun untuk jangka panjang digital library cenderung lebih efektif. Pengadaan buku digital lebih murah dari pada buku cetak.

“Buku digital juga lebih mudah dipublikasi dengan gratis.”

Keuntungan yang keempat, meminimalisasi duplikasi dan plagiasi (minimuze duplication dan plagiarism). Seluruh produk yang sudah digitalisasi akan terdeteksi secara secara global. Hal ini akan melindungi setiap karya yang sudah di-publish dari bahaya duplikasi dan plagiasi orang yang tidak bertanggung jawab.

Kelima, publikasi karya secara global (publication of work globally). Karya yang sudah terpublikasi secara otomatis menjadi karya global.

“Setiap orang akan bisa mengakses karya tersebut hanya bermodal gadget dan jaringan internet,” katanya.

Karakter Milenial

Dalam acara yang diselenggarakan Majelis Pustaka Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Biyanto menjelaskan alasan mendasar dari digitalisasi perpustakaan adalah bergesernya mindset siswa yang tergolong ke dalam generasi milenial.

“Karakter milenial cenderung suka sesuatu yang serba praktis, mudah diakses dan tidak terbatas ruang dan waktu,” ungkapnya.

Dia menyampaikan salah satu karakter generasi milenal no smartphone no life. Ungkapan ini memberikan gambaran bahwa kehidupan siswa saat ini tidak bisa dilepaskan dari smartphone. Maka, Digitalisasi perpustakaan adalah suatu keniscayaan agar perpustakaan tetap friendly dengan smartphone.

“Perpustakaan digital adalah sistem yang memiliki objek informasi dan layanan akses menggunakan perangkat digital. Objek informasi bisa berupa gambar, dokumen, maupun format lain yang berbentuk digital,” tuturnya.

Ada tujuh kategori yang perlu dipersiapkan untuk membangun digital library antara lain, pertama, tempat penyimpanan, kedua alamat pengambilan informasi, ketiga identifikasi sumber informasi dan menu digital library, keempat pangkalan data, kelima otomasi perpustaakan berupa setelan otomatis layanan perpustakaan.

“Untuk kategori keenam dan ketujuh adalah koleksi yang bersifat open source yang bisa diakses secara terbuka dan jaringan internet,” tandasnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version