Sulaiman menuturkan, meskipun berjalan kaki menyusuri Kampung Kauman, peserta tapak tilas tetap antusias dan sangat berkesan ketika berada di Langgar Kidul. “Di tempat inilah dahulu pendiri Muhammadiyah menyelenggarakan pembinaan keislaman sesuai Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW kepada para santri-santrinya,” Sulaiman memberi penjelasan pada peserta.
Di depan Langgar Kidul inilah, cerita Sulaiman, KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah pertama dengan sistem pendidikan modern. “Karena mengandung nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi, sekarang Langgar Kidul dan sekolah ini dijadikan sebagai Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.”
(Baca juga: Astajab, Besar di Kampung Kini Kepala Sekolah SMA Rujukan Nasional)
Di komplek Langgar Kidul, kata Sulaiman, siswa bisa belajar mandiri tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan Muhammadiyah sejak awal berdirinya hingga sekarang. “Mereka bisa mempelajari silsilah keluarga KH Ahmad Dahlan, periodisasi kepemimpinan Muhammadiyah, atau soal Muktamar Muhammadiyah dari masa ke masa.
“Selain itu anak-anak juga bisa memelajari organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah melalui berbagai media seperti album foto kegiatan Muhammadiyah dan AMM,” jelas Sulaiman yang menambahkan bahwa sekarang pengelolaan kegiatan di Langgar Kidul diserahkan kepada Yayasan KH Ahmad Dahlan.
(Baca juga: Ini 10 Penerima Awarding Milad Muhammadiyah 104)
Setelah melakukan tapak tilas di Kampung Kauman, papar Sulaiman, siswa diajak mengunjungi berbagai lembaga, pusat kegiatan, serta amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang berada di sekitar Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta. “Lembaga dan AUM tersebut antara lain Gedung Muhammadiyah (Kantor PP Muhammadiyah), Kantor PP Aisyiyah, Kantor dan Toko Suara Muhammadiyah, serta RS PKU Muhammadiyah,” ucapnya.
Kegiatan tapak tilas berakhir dengan ditandai kunjungan peserta ke pusat kerajian dan oleh-oleh kKhas Yogyakarta di jalan Malioboro. Tapak tilas ini merupakan rangkaian kegiatan Outdoor Class Actievity (OCA) atau pembelajaran di luar kelas. “OCA bagi siswa kelas XII pada tahun ini berkaitan dengan materi Kemuhammadiyahan,” kata Sulaiman. (MN)