PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang mendapat tamu istimewa, Rabu (18/1) kemarin. Tamu itu adalah Bupati Bojonegoro Suyoto, yang berkunjung ke Kantor PDM Kota Malang Jalan Gajayana 28 B Ketawang Gede Malang, untuk bersilaturahim.
Kang Yoto, panggilan akrabnya, diterima Ketua PDM Kota Malang Dr Abdul Harits yang didampingi Wakil Ketua Baroni, dan beberapa pimpinan majelis. Anak-anak muda dari AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) juga nampak hadir. Kang Yoto sendiri seperti bernostalgia, karena dia pernah tinggal di Malang tahun 90-an.
(Baca: Ngaji Bisnis bersama Kang Yoto, Bupati Bojonegoro Tersukses)
Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng dan penuh canda itu, Kang Yoto bercerita banyak, baik tentang Muhammadiyah maupun kiat suksesnya memimpin Bojonegoro selama dua periode (2008-2013 dan 2013-2018).
“Kalau tidak ada Muhammadiyah, saya tak jadi bupati,” tuturnya mengawali perbincangan. Kang Yoto memang dikenal sebagai kader Muhammadiyah tulen. Dia pernah jadi Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Malang dan anggota Corp Mubaligh Muhammadiyah (CMM) Kota Malang. Selain itu, Kang Yoto pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, sebelum terjun ke dunia politik. Dia melaju dalam Pilkada Bojonegoro melalui Partai Amanat Nasional (PAN), juga atas rekomendasi Persyarikatan.
(Baca juga: Kiat Sukses Kang Yoto Bangun Kepercayaan Masyarakat Bojonegoro)
Kang Yoto bercerita, bahwa dia terlahir dari keluarga sederhana. Tapi dia punya impian besar. “Harta, tahta, dan cinta hanya bisa didapatkan dari ridla Allah dan hasil karya,” ujarnya. Dia berjuang menapaki karier, step by step. Hingga akhirnya sukses sebagai pemimpin pemerintahan.
“Pada saat kampanye, yang saya jual adalah janji. Namun, saya mendapatkan kepercayaan dan reputasi. Sebab, janji itu berhasil saya buktikan,” kata Kang Yoto. Rupanya dia ingin menjelaskan, bahwa kepercayaan itu penting. Meski tak punya modal besar, dia berhasil memenangi Pilkada Bojonegoro sebanyak dua kali. “Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri tanpa kepercayaan dari masyarakat,” ucapnya.
(Baca juga: Ingin Bahagia Carilah Masalah, Resep Hidup Sukses Bupati Bojonegoro)
Soal keberhasilannya membawa Bojonegoro berkemajuan, Kang Yoto merumuskan resepnya dalam 6 pilar pembangunan berkelanjutan. Yaitu ekonomi, lingkungan hidup, pembentukan modal sosial, peningkatan kapasitas fiskal, pengolahan pemerintahan yang bersih dan tepat, serta kepemimpinan yang transformatif.
Di bidang pertanian, dia mencatatkan prestasi gemilang. Pada tahun 2016 Bojonegoro mampu memproduksi 907.000 ton gabah. “Lebih dari 500,000 ton kami kontribusikan ke daerah lain,” katanya. Menurut Kang Yoto, semua itu berkat kontribusi seluruh eleman masyarakat Bojonegoro: rakyat, pemerintah, TNI, dan Polri. Baca sambungan di halaman 2: Prestasi di bidang perminyakan …