
PWMU.CO – Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam penghimpunan serta pengelolaan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS), Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Timur meresmikan Kantor Layanan di Jln. Kertomenanggal VI/1 Surabaya, Jum’at (20/1).
Simbolis peresmian kantor layanan yang berada satu atap dengan Sekretariat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini ditandai dengan penguntingan pita oleh Ketua Badan Lazismu Pusat Hilman Latif PHd.
(Baca: Banyumas dan Jawa Timur Raih Lazismu Award 2016 dan Haedar Nashir: Lazismu Harus Jadi Kekuatan Perubahan)
Bersamaan dengan itu, Lazismu Jatim juga menyerahkan bantuan satu unit Mobil Rescue untuk operasional penanggulangan bencana kepada Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PWM Jatim. Bantuan secara simbolis diserahkan langsung oleh Wakil Ketua PWM Jatim yang membidangi Prof Thohir Luth, dan diterima oleh Ketua MDMC PWM Jatim.
Peresmian dan penyerahan bantuan ini sendiri disaksikan langsung oleh Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim bersama dengan Ketua Lazismu Jatim drh Zainal Muslimin dan perwakilan Lazismu se-Jatim.

Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin kepada pwmu.co mengatakan, Lazismu harus bisa menjadi Baitul Malnya Muhammadiyah. Karena itu Lazismu Jatim harus memenuhi segala kelengkapan sebagai lembaga yang profesional. Seperti dengan adanya kantor dan Amil yang kuat dan profesional.
”Wilayah itu kan sebagai acuan daerah. Karena itu Lazismu Jatim harus jadi teladan bagi daerah dalam pengelolaan ZIS yang profesional,” ujarnya.
(Baca juga: 2 Miliar dari PT Paragon untuk Lazismu dan 1 Miliar dari Wardah untuk Lazismu)
Di samping itu, Zainul menegaskan Lazismu juga dituntut serius dalam menghimpun potensi ZIS yang ada. Karena potensi zakat di Jatim ditaksir sebesar Rp 15 triliun. Dan saat ini belum bisa tergarap dengan baik.
”Dengan adanya kantor layanan ini, diharapkan potensi ZIS yang ada bisa tergarap dengan baik. Karena saat ini yang tercatat di daftar Muzaki belum sampai satu trilium. Jadi, jangan salahkan Muzakinya kalau itu belum tergarap dengan baik. Itut karena belum adanya Amil yang profesional,” tandasnya.(aan)