PWMU.CO – Sebagai upaya untuk membangun sistem layanan yang terintegrasi dengan baik di semua Kantor Layanan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) se-Indonesia, khususnya di Jawa Timur, Lazismu Jatim mengadakan Konsolidasi sekaligus Pelatihan Penggunaan Sistem Keuangan terintegrasi, di Aula Mas Mansyur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Jln. Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Jum’at (20/1).
Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim yang berkesempatan membuka acara mengapresia langkah dari Lazismu Jatim. Terutama keseriusannya dan profesionalisme Lazismu dalam menghimpun dan menyalurkan dana umat. Ia pun berharap agar Lazismu senantiasa istiqomah berjuang di gerakan filantropi ini.
(Berita terkait: Tandai Kantor Layanan, Lazismu Serahkan Mobil Operasional Penanggulangan Bencana)
”Semoga Lazismu Jatim bisa semakain profesional dan dipercaya umat. Sehingga Lazismu mampu menjadi Baitul Mal yang terdepan,” katanya di hadapan 62 peserta yang perwakilan dari 29 Lazismu se-Jatim.
Sementara itu, Ketua Badan Lazismu Pusat Hilman Latif PHd mengatakan, saat ini kesadaran corporate culture di tubuh Lazismu mulai tumbuh dan berkembang. Terutama di mulai dari Lazismu Jatim. Karenanya, Hilman berharap ke depan Lazismu bisa bekerja dengan menerapkan target-target tertentu.
”Jika di Lazismu pusat menetapkan target sekian, maka Lazismu perwakilan di wilayah maupun di daerah juga harus siap berkontribusi. Secara bersama-sama mewujudkan target itu. Semisal Lazismu Jatim siap berapa?,” terangnya.
(Baca juga: Banyumas dan Jawa Timur Raih Lazismu Award 2016 dan Haedar Nashir: Lazismu Harus Jadi Kekuatan Perubahan)
Namun, Hilman menegaskan, target yang ditentukan bukan melulu hanya berbicara soal angka. Tetapi bagaimana Lazismu se-Indonesi bisa bekerja dan memfungsikan gerakan filantropi ini dengan baik. Dengan harapan, segala potensi yang ada bisa terpetakan dengan baik.
”Warga Muhammadiyah punya potensi yang luar biasa dalam gerakan filantropi ini. Karenanya harus diupayakan secara maksimal dengan pengelolaan dan penghimpunan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) secara profesional,” tegasnya.
Di saat yang sama, Hilman mengungkapkan dalam satu kesempatan Lazismu diminta oleh PP Muhammadiyah untuk bisa mengelola Iuran Wajib Anggota. Akan tetapi permintaan itu belum resmi, baru sebatas permintaan secara lisan.
(Baca ini juga: 2 Miliar dari PT Paragon untuk Lazismu dan 1 Miliar dari Wardah untuk Lazismu)
”Seandainya tugas itu benar-benar diberikan, maka Lazismu mau tidak mau juga harus siap. Karenanya Lazismu harus mempersiapkan diri dari sekarang,” tuturnya.
Tak kalah penting, menurut Hilman adalah pencatatan yang baik. Karena itu, lanjut Hilma setiap Kantor Layanan Lazismu, baik di daerah hingga ke pusat bisa dan harus terintegrasi dengan baik. Terutama dalam segi pencatatan laporan keuangan.
”Semoga dengan ini semakin bisa meningkatkan layanan Lazismu se-Jatim,” pungkasnya.(aan)