Cara Menulis sesuai SEO agar Mudah Dicari di Google, laporan kontributor PWMU.CO Banyuwangi Roudhotul Jannah.
PWMU.CO – Mohammad Nurfatoni mengupasnya dalam Roadshow Milad Ke-6 PWMU.CO bertema Kontributor Naik Kelas: Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra di Aula Lantai II Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo, Ahad (6/3/2022)
Antusiasme kontributor PWMU.CO terlihat dari penuhnya aula ini. Sekitar 120 peserta dari Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Malang, dan Batu mengikuti roadshow hingga usai.
Pemimpin Redaksi PWMU.CO itu mengatakan, selama ini Muhammadiyah tenggelam di dasar Google. Artinya dalam pencarian kata kunci, misalnya masalah-masalah fikih, sulit menemukan jawaban dari web-web Muhammadiyah.
Viralkan Berita
Fatoni , sapaan akrabnya, menjelasjan, untuk mudah dicari di Google, web harus banyak konten. Selain itu tulisan harus viral. Kemudian dia mengajak peserta praktik men-share berita yang baru terbit di PWMU.CO yang berjudul Mupus Pelangi Muhammadiyah Buka Roadshow Jatim III.
“Bagi peserta yang mengirim berita terbanyak, baik melalui nomor kontak pribadi maupun grup yang ada di WhatsApp, maka masing-masing akan mendapatkan doorprize dari panitia,” ujarnya memberikan semangat kepada peserta.
Dengan diberi batasan waktu kurang lebih lima menit, peserta terbanyak yang memviralkan berita tersebut jatuhlah pada kontributor dari Banyuwangi yaitu Yulia Febrianti. Yulia berhasil mengirimkan berita ke 20 kontak, baik nomor WhatsApp pribadi maupun group. Kontributor dari ujung timur Jatim ini pun maju untuk mendapatkan doorprize.
Setelah praktik itu, berita tersebut menembus ribuan views. “Inilah pntingnya KBB (klik, baca, dan bagikan. Itulah amalan ringan yang besar manfaatnya bagi Muhammadiyah,: katanya.
Perbanyak Konten
Untuk memperbanyak konten Fatoni mengajak kontributor menulis berita lain selain tentang amal usaha Muhammadiyah (AUM). Misalnya soal tempat wisata, makanan tradisional, panduan, atau hal-hal yang unik lainnya.
“Sudah ada kontributor dari Kota Gandrung Banyuwangi yaitu Roudhotul Jannah yang menulis tentang destinasi wisata. Pernah memberitakan tentang keindahan Pantai Cemara sebagai salah satu tempat wisata menarik di Banyuwangi,” jelasnya.
Dia memotivasi pada Nana, sapaannya, agar menulis objek wisata lain Banyuwangi yang saat ini banyak dikunjungi wisatawan. Menurut dia, meskipun sudah pernah ditulis median lain tetapi jika ditulis secara menarik tetap saja akan dibaca orang.
Apalagi, sambungnya, sekarang algoritma terbaru Google adalah berita atau tulisan ter-update. “Jadi meskipun web lain sudah pernah menulis tentang Alas Purwa, tapi jika kita menulisnya terkini, maka akan berada di halaman satu Google. Asal penulisannya sesuai SEO atau saya istilahkan SEO-able,” urainya.
Website di Puncak Google
Di bagian akhir, Mohammad Nurfatoni memaparkan materi tentang search engine optimization (SEO). Ini merupakan langkah optimasi yang dilakukan agar website berada pada hasil teratas mesin pencari Google.
“Pertama melakukan survei tentang gagasan utama, apakah sudah ditulis atau belum,” ujarnya. Menurutnya itu penting agar judul atau tema tulisan sesuai dengan trend yang dicari orang di Google.
Kedua, untuk keterbacaan yang sesuai SEO, tulisan harus yang unik. Karena itu minimal ditulis dengan 300 kata. “600 kata baik, 1000 lebih baik. Jika lebih dari 300 kata, maka harus diberi sub judul,” katanya.
Soal keunikan tulisan inilah menurut Fatoni mengapa PWMU.CO kurang antusias untuk memuat berita release, Yakni satu berita yang dikirim ke banyak media. “Karena tidak lagi unik. Jika terpaksa dimuat, itu karena pertimbangan isinya penting diketahui pembaca karena menyangkut kepentingan orang banyak,” katanya.
Ketiga, lanjut dia, tulisan menggunakan kalimat yang aktif, bukan kalimat pasif. Misalnya menulis (aktif), bukan ditulis (pasif). Menggelar, bukan digelar.
“Keempat perbanyak menggunakan kata transisi. Seperti kemudian, oleh karena itu, dan sebagainya. Memang kelihatannya kurang efektif, tetapi itulah permintaan SEO. Kalau tidak dilakukan maka muncul indikator merah saat editing dalam plugin yang digunakan,” paparnya.
Kalimat Pendek
Kelima, sambungnya, menulis kalimat kutipan langsung jangan terlalu panjang. Satu kalimat cukup 20 kata. Selanjutnya yang keenam penulisan paragraph jangan terlalu panjang. Satu paragraf cukup 2-3 kalimat.
“Terakhir menggunakan variasi kata. Perbanyak kosakata atau sinonim. Sekarang dipermudah dengan banyaknya aplikasi. Salah satunya Tesaurus. Tinggal ketik kata yang diinginkan, maka akan muncul sinonimnya,” urainya.
Fatoni mengatakan, selain keterbacaan yang harus SEO-able, teknik upload juga harus memenuhi unsur SEO, seperti pemilihan judul, adanya backlink internal dan eksternal, dan sebagainya—yang itu menjadi ranah admin atau editor saat mau menerbitkan sebuah tulisan.
“Jadi SEO ini merupakan suatu upaya agar pembaca lebih banyak mengunjungi web kita. Dan terpenting agar Muhammadiyah tidak tenggelam di dasar Google,” tuturnya.
Fatoni bangga karena dalam beberapa kata kunci, PWMU.CO bisa muncul di halaman Google, seperti hukum celana cingkrang atau hukum preweding. Itulah menurutnya upaya yang dilakukan PWMU.CO untuk membantu Muhammadiyah muncul di permukaan Google. (*)
Co-Editor Sugiran