Yakin Sukses
Arodhi menegaskan, perlunya mengikuti panduan sukses dari Allah SWT. “Yang memberi kesuksesan bukan manusia tapi ada campur tangan Allah SWT dalam berbagai aktifitas dan usaha kita. Dengan kata lain, suprarasional adalah pikiran mengenai kekuatan yang datang dari Allah,” jelas dia.
Arodhi lantas menukil hadits qudsi di mana Rasullullah SAW bersabda, “Ana ‘inda dhonni ‘abdii bii.” Artinya, “Aku (Allah) sesuai prasangka hamba-Ku (Allah).” Maka, dia menegaskan, sesungguhnya Allah bersama apa yang diprasangkai hamba-Nya.
Arodhi menjelaskan, “Kalau ada dalam diri kalian bilang aku sukses, maka Insyaallah sukses. Keyakinan yang ada pada diri kalian menjadi bentuk yang akan diwujudkan Allah!”
Lalu, sambungnya, semua siswa yang hendak mengikuti ujian—apapun bentuk ujiannya—hendaknya yakin Allah akan memberi jalan keluar dan kesuksesan jika berusaha dan berdoa. Ujian itu bisa berupa menghadapi lomba, masalah orangtua, keluarga, dan lain-lain.
Jenderal pun Rajin Shalat
Setelah itu, Ustadz Arodhi menunjukkan foto dua tokoh yang sukses dan terkenal: Jenderal Soedirman dan BJ Habibi. Ia bertanya, mengapa di antara banyak jenderal di Indonesia, yang terkenal adalah Jenderal Soedirman. Di antara siswa ada yang menjawab Jenderal Soedirman strategi perangnya bagus.
“Tentunya ada sesuatu yang ada pada diri beliau yang menyebabkan Allah angkat derajatnya dan harumkan namanya di tengah-tengah rakyat,” sambung Arodhi memberi jawaban.
Menurut sejarah, lanjutnya, Jenderal Soedirman seorang Panglima Besar TNI yang rajin ibadah. Meskipun dalam kondisi perang gerilya, beliau tidak pernah menunda shalat. Pemegang aturan peperangan, tapi tak lupa shalat lima waktu berjamaah dan tak lepas wudhuu.
“Hal yang menjadikan beliau istimewa itulah membuat naluri beliau menjadi kuat akan keberadaan musuh. Karena ada amalan, sesuatu yang didawamkan, istiqomah, langgeng ibadahnya,” imbuhnya.
Semangat Belajar, Ibadah, Bugar
Kemudian, Arodhi melanjutkan membahas BJ Habibie. Ketika ia bertanya siapa Habibie kepada para siswa, sebagian besar siswa menjawab Habibie adalah presiden Indonesia ke-3 dan orang yang pertama kali membuat pesawat.
Arodhi pun bertanya lagi, “Ada nggak orang yang bisa membuat pesawat selain Habibie?” Ia sepakat dengan para siswa yang menyatakan ada selain Habibie yang dapat membuat pesawat, tapi ketika siswa SDMM ditanya siapa selain Habibie, para siswa menjawab tidak tahu.
“Kenapa yang diingat BJ Habibie? Karena ada sesuatu yang ada pada dirinya. Keistimewaan diberikan oleh Allah kepadanya sehingga beliau diangkat namanya dan terkenal,” terangnya.
Lulusan S1 Matematika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu lantas menjelaskan biografi BJ Habibi. Yaitu seorang penemu teori bodi pesawat. Gelar doktor engineer-nya disabet dengan predikat cumlaude pada 1965.
BJ Habibie membuat pesawat terbang pertama buatan Indonesia CN-235 dan N-250. Dari 24 jam sehari semalam, pak Habibie hanya menghabiskan 4 jam untuk tidur dan 20 jam untuk belajar, ibadah, dan olahraga.
“Anak-anak sekalian, semangat beliau untuk belajar, ibadah dan menjaga kebugaran itu menjadi sesuatu yang terus dilakukan beliau. Beliau sampai wafatnya terkenal menjalankan puasa Senin dan Kamis. Begitulah rahasia dari orang sukses, berprestasi dan terkenal!” ungkap Arodhi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni