Smamio Gelar Spiritual Journey, Liputan Nur Alfi Syahriyah kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – SMA Muhamamdiyah 10 (Smamio) GKB Gresik melangsungkan kegiatan Spiritual Journey di Dusun Karangasem Desa Karangsemanding Balongpanggang Gresik, Senin-Sabtu (14-19/3/22).
Kepala Smamio Hari widianto MPd dalam sambutannya pada saat pembukaan yang berlangsung di Masjid al-Ikhlas Karangsemanding Balongpanggang mengatakan dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat memaknai kehidupan, belajar mandiri, dan mawas diri. Mereka bisa belajar banyak tentang pendidikan hidup yang sesuangguhnya.
“Spiritual Journey (Suju) merupakan program tahunan bidang sekolah Pembiasaan Pembinaan Karakter (PPK). Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas XI. Untuk itu, siswa Smamio harus menjadi kegiatan ini sebagai sumber belajar yang sangat penting tentang hidup sesungguhnya,” ujarnya.
Miliki Jiwa Sosial
Ketua pelaksana Moh Dwanda putra SPd mengatakan kegiatan ini mengusung tema Optimizing the Limit of Self-Identity as a Muhammadiyah Cadre.
“Dengan kegiatan ini diharapkan siswa mampu memiliki jiwa sosial dengan perpaduan konsep Islami. Sekaligus, melatih siswa menjadikan kader-kader Muhammadiyah berkelanjutan,” katanya.
Dia memaparkan kegiatan ini berlangsung selama enam hari. Pada hari pertama warga menyambut dengan haru dan bahagia siswa Smamio dalam kegiatan ini.
Pengalaman Hidup
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) cabang Karangsemanding Widianto menyambut dengan haru dan ikhlas kedatangan siswa Smamio.
“Semoga dengan datanya ke dusun kami bisa memberikan pelajaran dan pengalaman hidup,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala desa Karangsemanding Muhammad Zaini. Dia menyambut dengan hangat dan penuh semangat. “Saya berharap siswa bisa nyaman (kerasan) tinggal di desa ini. Selain itu bisa memberikan dampak yang baik kepada siswa setelah mengikuti acara ini,” ucapnya.
Bertemu Orangtua Sendiri
Wajah berseri-seri terlihat dari siswa Smamio. Salah satunya adalah Muhammad Akbar. Siswa kelas XI IIS 1 pada saat bertemu dengan orangtua asuh mengaku seperti bertemu dengan orangtuanya sendiri.
“Merasa nyaman dan aman ketika berada di rumah ini,” ujar Akbar, sapaan akrabnya, tersenyum. (*)
Co-Editor Ichwan Arif Editor Muhammad Nurfatoni.