Tanggung Jawab Moral Media
Pada pesannya yang kedua, Prof Haedar mengingatkan peran PWMU.CO sebagai media yang memiliki tanggung jawab moral Persyarikatan, umat, dan bangsa.
“Diharapkan menjadi penyebar nilai-nilai keadaban publik yang mampu menghadirkan al-akhlak al-karimah dalam perilaku kolektif warga persyarikatan, umat, dan bangsa,” ujarnya.
Di tengah media sosial berbasis digital yang serba boleh dan bebas—termasuk menyemaraknya hoax, kebencian, perseteruan, dan isu-isu yang dangkal dan melumpuhkan akal sehat—Prof Haedar juga berharap, PWMU.CO dan media Persyarikatan Muhammadiyah lainnya menjadi kekuatan penyebar dan pemberi berbagai macam contoh yang berkembang.
Tak hanya itu, harapannya PWMU.CO hidup dalam persyarikatan dengan membangun keadaban publik. Prof Haedar menuturkan, “Nilai benar, baik, dan pantas harus mampu hadir menjadi pilihan daripada nilai yang sebaliknya: nilai salah, buruk, dan tidak pantas!”
Dengan membangun keadaban publik bersama, lanjut Prof Haedar, umat manusia menjadi bangsa yang berkeadaban luhur. “Atau dalam referensi Pancasila sila ke-2, yakni menjadi masyarakat yang memiliki kemanusiaan yang adil dan beradab. Bukan hanya dalam jargon dan retorika tapi dalam tindakan nyata!” tuturnya.
Media Pencerdasan
Pesan ketiga, PWMU.CO dan seluruh media Persyarikatan Muhammadiyah harus menjadi media pencerdasan, pencerahan, dan membawa pada pemajuan alam pikiran dan orientasi tindakan. Menurut Prof Haedar, ini bisa dimulai dari lingkungan persyarikatan Muhammadiyah, kemudian meluas ke lingkungan umat dan bangsa.
Dia menilai, saat ini masih dijumpai berbagai hal, alam pikiran, dan pernyataan-pernyataan yang memperbodoh umat dan masyarakat. Juga pernyataan-pernyataan dan logika yang menumpulkan akal sehat dan nalar cerdas.
Bahkan, kata Prof Haedar, juga ada pikiran-pikiran yang membawa pada ketertinggalan dan kejumudan. “Yang membuat kita seakan-akan hidup di masyarakat yang mistis atau mitologis,” ujarnya.
Pada saat yang sama, juga banyak pemikiran-pemikiran dan pernyataan-pernyataan pailit bangsa. Mungkin juga, lanjutnya, sebagian dari tokoh agama membawa pada suasana kontradiksi, kontroversi, bahkan juga tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam dan budaya luhur bangsa.
Maka pada titik itulah, menurutnya, PWMU.CO dan seluruh media persyarikatan Muhammadiyah terus tampil menjadi media yang membawa pada pencerdasan, pencerahan, dan sekaligus juga pemajuan alam pikiran dan orientasi tindakan.
Penyebar Nilai Iqra
Prof Haedar menekankan, spirit iqra dalam al-Alaq harus menjadi bagian penting substansi, spirit, dan perspektif media-media persyarikatan Muhammadiyah. “Untuk menyebarluaskan tradisi, jiwa, alam pikiran dan orientasi tindakan iqra untuk membangun peradaban yang utama,” ungkapnya.
Di tengah masyarakat yang masih patrimonial dan parokial—di mana alam pikirannya juga tidak didukung oleh kekuatan ilmu—pada saat itulah menurut Prof Haedar kita harus terpanggil untuk menjadi kekuatan penyebar nilai iqra.
Akhirnya, Prof Haedar berharap, “Mudah-mudahan, Milad ini akan menjadi momentum untuk mendorong tiga fungsi yang sangat penting itu!”
Dengan begitu, PWMU.CO menjadi media massa persyarikatan Muhammadiyah dan membanggakan Muhammadiyah, sekaligus menjadi penyebar rahmatan lil alamin. Selamat!
PWMU.CO adalah portal berita online yang diluncutkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada 18 Maret 2016. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni