Liputan Roadshow Akan Dibukukan, liputan kontributor Situbondo Pandu Anom Nayaka di ajang Roadshow Milad Ke-6 PWMU.CO Jatim III.
PWMU.CO – Putaran terakhir Roadshow Milad ke-6 PWMU.CO dihelat di Aula Lantai II Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo, Ahad (6/3/2022)
Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Sugeng Purwanto menyampaikan, kegiatan Roadshow Milad PWMU CO pertama diselenggarakan di GDM Lamongan.
Secara sosio-demografis, samvung dia, tempat-tempat roadshow ini memiliki karakter yang sangat populer di peta politik. “Lamongan dikenal sebagai daerah Pantai Utara, Pantura, yang religius, militan, terbuka,” ujarnya.
Ponorogo menjadi tuan rumah roadshow kedua. Tepatnya di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo). Ini daerah Mataraman juga meriah dengan khasnya.
“Dan yang terakhir daerah Tapal Kuda di GDM Kota Probolinggo yang juga banyak khasnya di sini. Nah itu bisa menjadi bahan tulisan yang bagus. Membuat laporan roadshow,” ujarnya.
Ungkap Unek-unek dan Kritik
SGP, sapaan akrabnya, memaparkan kalau di Lamongan menghasilkan 31 tulisan. Ponorogo telah terbit 16 tulisan. Maka di Tapal Kuda ini tidak boleh kalah, harus 50 tulisan.
“Ada usulan semua tulisan itu nantinya akan dibukukan. Itu akan menjadi buku kedua yang akan kita resmikan pada milad ke-7. Karena milad ke-6 ini ada satu buku terbitan kita. Buku ini akan kita launching pada puncak Milad PWMU.CO pada Sabtu (19/3/2022),” paparnya.
“Kita akan launching tulisan dari para kontributor yang kita kumpulkan. Lalu kita pilih sehingga menjadi tulisan yang eksklusif,” tambahnya.
Menurutnya moment roadshow sangat penting. Selain naik kelas, juga sebagai sarana ajang silaturahmi dan saling bertemu. Selama ini kita kenal hanya lewat WhattApps, tidak kenal wajah secara langsung.
“Maka saat ini bisa mengungkapkan segala unek-unek atau sakit hatinya. Mulai beritanya dikritik, dimintai data bahkan beritanya tidak dimuat, bisa disampaikan pada pertemuan kali ini,” jelasnya.
Edit Sampai Jam 12 Malam
Redaksi, lanjutnya, senantiasa terbuka dan sekaligus Roadshow Milad ini merupakan forum untuk nge-charge kembali.
“Biasanya setelah pertemuan ini, keesokan harinya berita itu banyak sekali. Sehingga editor sampai kewalahan. Subuh sudah bangun dan sehabis shalat langsung ngedit. Bisa-bisa sampai jam 12 malam,” ungkapnya disambut tawa peserta.
Kolonial vs Milenial
Dia berharap pertemuan semacam ini semakin sering dilakukan dalam forum peningkatan kualitas tulisan.
“Selain roadshow, kita juga akan mengadakan pertemuam yang bersifat massal. Setiap Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan setiap unsur persyarikatan seperti PCM dan PDM bisa melakukan gelaran pelatihan jurnalistik sesuai dengan tingkatannya. Sehingga kualitas tulisan semakin bagus sekaligus juga akan meningkatkan mutu PWMU.CO,” paparnya.
Penggemar dan pembaca PWMU.CO sudah banyak. Dan pembaca PWMU.CO ternyata kaum milenial usia 18 hingga 24 tahun.
“Nah kalau saya ini sudah angkatan kolonial. Oleh karena itu sudah saatnya untuk regenerasi ke kaum milenial. Kalau bisa harus cepat regenerasi itu. Sehingga para editor itu harus lebih banyak menulis. Editor tidak hanya mengedit, karena waktu mengedit itu menyita waktu,” urainya.
“Banyak pekerjaan kalau nantinya diturunkan kepada para editor junior maka yang sudah senior itu makin banyak membuat tulisan serta memperkaya khasanah dari artikel-artikel di portal PWMU.CO,” tuturnya
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.