Inilah Peraih Penghargaan Penulis Berita Terviral PWMU.CO Tahun 2022, Liputan Mufrikha kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Penghargaan berita terviral dalam Resepsi Hybrid Milad ke-6 PWMU.CO di Aula Mas Mansur PWM Jatim diumumkan Pemimpin Redaksi Mohammad Nurfatoni, Sabtu (19/3/22).
Penghargaan penulis berita terviral PWMU.CO tahun 2022 merupakan penghargaan untuk berita dengan view terbanyak terhitung satu tahun, sejak 18 Maret 2022-10 Maret 2022. Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni mengatakan tiga berita terviral dalam penghargaan ini viral secara alami tanpa ada bantuan dari tim redaksi.
Dia menjelaskan, massif banyak banian yang viral lebih dari Bangka pemenang. Tapi berita-berita tersebut divirralkan oleh redaksi, seperti berita Baru Dua Tahun, JWM Luar Biasa yang punya 131 ribu view. Atau berita Buya Anwar Abbas: Jalan Sunatullah Kaya Itu Bisnis. Tapi berita tersebit tidak bisa dilombakan kategori ini karena diviralkan oleh redaksi sendiri,
Berikut para pemenang kategori Penulis Berita Terviral PWMU.CO Tahun 2022:
- Juara I: Sayyidah Nuriyah: Ernida Fahmi, Akhirnya Tertidur Selamanya dengan 81.2 ribu views.
- Juara II: Kuswantoro: Pengusaha Kaos Sablon Lumajang Berdonasi PPKM via Lazismu dengan 49.4 ribu views.
- Juara III: Abu Nasir. Imam Adi, Kru Kapal Selam Nanggala Alumnus SMA Muhammadiyah dengan 43.5 ribu views.
Naskah Berita Mengharukan
Sayyidah Nuriyah mengaku syok mendengar penghargaan berita terviral. Dia sama sekali tidak menyangka akan mendapat penghargaan ini.
“Saya nggak tahu harus sedih apa seneng atas juaranya berita itu karena saya nulis itu. Saya nggak tahu apakah almarhumah ridha apat tobak saya menuliskannya. Ya semoga beliau ridha,” tuturnya.
Tulisan dia mengisahkan guru SD Muhammadiyan 1 GKB (SD Mugeb) Ernida Fahmi mengembuskan nafas terakhirnya tatkala tidur. Dia meninggalkan bayi berusia dua bulan dan balita berumur empat tahun.
Bak pesan bahwa Nida—sapaan akrabnya—telah tiada, sang bayi menangis kencang sekitar pukul 03.30 WIB. Mendengar tangisan itu, Joko heran istrinya tidak juga bangun, menenangkan, dan menyusui bayi mereka. Beberapa kali, Joko berusaha membangunkan Nida yang sudah tidak merespon apa pun.
“Akhirnya, sekitar pukul 05.30 WIB ada dokter yangdatang ke rumah. Benar saja, hasil pemeriksaan menunjukkan Nida sudah tidak bernyawa. Alumnus Madrasah Aliyah Negeri 1 Gresik ini meninggalkan suami bersama dua buah hati. Pertama berusia empat tahun dan yang kedua belum genap berusia dua bulan.
Lazismu Balapan
Dalam penghargaan berita terviral kedua diterima Kuswantoro. Dikarenakan dia tidak hadir karena ada acara Lazismu di Malang, penghargaan diwakili rekannya, Koordinator Lazismu Balapan Ridho Pambudi.
Dia merasa bangga ada aktivis yang memperoleh penghargaan ini. “Harapan kami, Lumajang akan terangkat karena penghargaan ini dan selanjutnya menulis menjadi budaya di daerah ini,” tuturnya.
Tulisan Kuswantoro mengisahkan tentang tujuan pengusaha kaos untuk bantuan sosial dan peduli sesama. Selain itu, juga saling tolong-menolong kepada yang membutuhkan.
Ketika kegiatan semacam ini bisa berjalan, maka paling tidak bisa mengurangi angka penganguran di Lumajang karena banyak pekerjaan.
Agar Tidak di Dasar Sumur
Setelah menerima penghargaan, Abu Nashir memberikan tips sebagai motivasi peserta untuk menulis. Muhammadiyah jauh lebih maju dn tidak berada didasar sumur.
“Ayo naik ke atas permukaan dan berharap di Pasuruan untuk menggalakkan tradisi menulis serta membudidayakan,” ujarnya.
Bahkan Abu Nashir masih memiliki PR yaitu membukukan opininya yang bertahun-tahun tersimpan rapi. “Insyaallah setelah ini catatan-catatan itu akan segera saya bukukan,” tuturnya.
Tulisan Abu Nashir memaparkan tentang kisah Imam Adi selama di Angkatan Laut. Dia sudah melakukan perjalanan dinas dengan kapal perang dan ikut pendidikan di luar negeri. Seperti Korea, India, dan Los Angeles. Dari 150 peserta yang ingin belajar di Amerika, yang lolos 2 orang termasuk Imam.
Sebelum berangkat bertugas di Kapal Selam Nanggala 402, Imam Adi pamitan dengan keluarga. Kepada ayahnya dia pamitan melalui video call.
Selamat untuk para juara! (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.