Dalam dunia yang serbadigital ini, Prof Abdul Mu’ti juga mengingatkan perlunya digital culture atau budaya digital. Dia mengatakan, “Dalam kaitan ini paling tidak ada dua budaya yang harus kita bangun. Yaitu budaya menulis dan budaya membaca.”
Dia menjelaskan, “Kalau kita mengikuti Surat al-Alaq 1-5 mungkin yang didahulukan membaca dulu. Tetapi juga bisa menulis dulu. Karena untuk membaca itu memang bisa (diartikan) membaca tulisan, tetapi juga bisa membaca kahanan atau keadaan.”
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam al-Alaq tadi kata qaraa, qalam, dan ilmu itu disebutkan secara bersamaan. “Karena, itu saling terintegrasi satu dengan yang lain,” ujarnya
Karena itu digital literacy itu penting karena menjadi concern (perhatian) kita di era yang disebut era digital itu.
Beri Ucapan Milad
Dalam sambutannya, profesor yang dikenal sebagai Bapak Muhammadiyah Garis Lucu ini menyapa para editor. “Selamat milad kepada para kontributor dan editor, baik editor killermaupun yang tidak killer,” selorohnya sambil tertawa hingga badannya terguncang-guncang.
Karuan saja hal itu disambut gelak tawa para kontributor yang berada di Aula Mas Mansur. Membuat suasana yang semula seirus menjadi menjadi ger-geran.
Secara pribadi, lanjutnya, dan atas nama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, saya menyampaikan selamat dan sukses atas milad yang ke-6 PWMU.CO. Sebuah media yang mencerahkan dan mencerdaskan. “Tahniah yang ke-6, congratulation for the sixth anniversary of PWMU.CO.” ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni