PWMU.CO– 8 tarbiyah Ramadhan disampaikan Dr M. Arfan Mu’ammar MPdI dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid at-Taqwa Giri Gresik, Ahad (20/3/2022).
Pengajian diadakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebomas ini menyambut datangnya bulan Ramadhan 1433 H.
Jamaah pengajian terdiri warga dan simpatisan Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang Kebomas antusias datang dan menyimak kajian yang disampaikan dosen pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Arfan Mu’ammar menjelaskan, 8 tarbiyah Ramadhan itu, pertama, bulan Ramadhan melalui niat yang kuat, mendidik kita sukses sampai tujuan.
”Dengan niat yang kuat tidak ada ceritanya kita akan membatalkan puasa meskipun perut kita terasa lapar,” katanya.
Ustadz Arfan kemudian berkisah tentang empat golongan yang menyangka akan masuk surga kenyataannya justru Allah menjerumuskan mereka ke neraka.
Empat golongan itu adalah seseorang yang mati berperang di jalan Allah supaya dibilang berani, lalu orang yang belajar ilmu agar dikira alim, membaca al-Quran supaya dikira qori, terakhir orang yang kaya raya bersedekah agar dibilang dermawan. Semuanya masuk neraka.
Tarbiyah kedua, Ramadhan melalui tujuan puasa mengasah keyakinan bahwa Allah melihat yang kita perbuat. ”Kerapkali menghadapi permasalahan hidup kita tidak sabar, menyalahkan sekeliling kita. Padahal jika kita belum bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan permasalahan, belum serius dalam mengupayakan sesuatu yang ingin kita raih dan kita juga belum bulat keyakinan kita bahwa masalah itu akan selesai, sesuatu yang ingin diraih belum kita perjuangkan, maka Allah belum memberikan jalan pada kita,” katanya.
Pelajaran di saat Perang Badar, sambung dia, memberikan gambaran kepada kita kesungguhan dan keyakinan bulat itu akhirnya meruntuhkan keraguan sebelum perang dimulai.
”Dengan hanya 300 muslim, itupun berkurang dengan adanya kaum munafik yang terselip di antara kaum muslimin akhirnya Allah memberikan pertolonganNya dan kemenangan umat Islam menghadapi 1.000 pasukan kafir,” tuturnya.
Tarbiyah ketiga adalah Ramadhan melalui pahala puasa, mendidik kita untuk terus lebih baik. Menjadi pribadi lebih baik karena perintah Allah. Hari ini lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini.
Keempat ialah Ramadhan mendidik untuk bersabar, terhindar flexing (pamer) dan membuat tubuh sehat. Bersabar melalui latihan di bulan Ramadhan, menahan lapar dan segala yang membatalkannya.
”Puasa adalah ibadah yang hanya diketahui oleh hamba dan Tuhannya, sehingga penyakit flexing dapat dihindari. Dengan puasa yang benar akan menjadikan tubuh kita sehat,” tandasnya.
Kelima, Ramadhan melalui berbuka, mendidik kita bahwa nikmat itu didapat melalui susah payah. Upaya sungguh-sungguh penuh perjuangan akan menampakkan hasil terbaik di akhirnya.
Keenam, Ramadhan melalui sahur, mendidik kita bahwa bekal itu penting. Bekal persiapan itu menjadi penting karena dengan bekal yang baik, terhindar dari penyesalan tiada guna, dan sebaik-baik bekal itu adalah takwa.
Ketujuh, Ramadhan melalui qiyamul lail mendidik kita untuk kembali kepada Allah. Di saat kita dekat dengan zat yang maha segalanya, maka di saat itu pula Allah akan berikan segala yang terbaik untuk kita. Mengadu dan bersandar sepatutnya hanya kepadaNya.
Kedelapan, Ramadhan melalui zakat fitrah, mendidik kita untuk peduli kepada sesama.
”Puasa membentuk pribadi yang sejahtera, yakni manusia yang sehat secara fisik, sehat secara spiritual dan sehat secara sosial,” ujarnya mengakhiri 8 tarbiyah Ramadhan. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto