PWMU.CO – Dakwah di atas mimbar masjid itu sudah biasa. Tapi berdakwah di atas kuburan? Tentu luar biasa. Eh, … tapi apa maksud dakwah di atas kuburan?
Sesuai dengan namanya, lembaga ini mempunyai bidang garap khusus. Anak jalanan, korban penyalahgunaan narkoba, atau mantan pelacur, adalah lahan dakwah Lembaga Dakwah Khusus (LDK), salah satu lembaga bentukan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Seperti yang terjadi Sabtu (21/1) sore pekan lalu. LDK PWM melakukan dakwah ‘abnormal’ di Makam Karang Tembok Semampi Surabaya.
(Baca juga: Penelitian tentang Strategi Persyarikatan Entaskan PSK, Raih Hibah dari PP Muhammadiyah dan Pejuang Pengentasan PSK Itu Telah Tiada)
“Kami melakukan dakwah di tengah-tengah komunitas yang mungkin oleh sebagian orang dianggap tidak pantas diberi ceramah,” kata Muhammad Arifin MAg, Ketua LDK PWM Jatim pada pwmu.co, Senin (23/1).
Tak menunggu sasaran dakwah datang ke masjid atau mushala, LDK PWM Jatim langsung mendatangi komunitas masyarakat yang sehari-hari hidup di kawasan makam.
(Baca juga: Ketika Mantan PSK Belajar Tata Cara Shalat dengan Benar dan Eks PSK Jadi Tercerahkan dengan Ngaji Bersama Muhammadiyah)
Sekitar 30 menit, Arifin yang didampingi Ketua Divisi Anjal dan PSK LDK PWM Jatim, Warsono, melakukan pembinaan pada mereka. Jika budayawan Muhammadiyah almarhum Kuntowidjoyo pernah menulis novel berjudul ‘Khutbah di Atas Bukit’, maka apa yang dilakukan LDK PWM Jatim itu bisa disebut: ‘Khutbah di Atas Kuburan’.
Dalam ‘khutbah’-nya, Arifin berpesan kepada warga kuburan agar tidak meninggalkan shalat lima waktu. “Karena shalat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Apapun kondisinya,” tutur Arifin.
(Baca juga: Membina Anak Jalanan dan Mantan PSK, Sisi Lain Dakwah Muhammadiyah Krembangan)
Selain itu Arifin juga berpesan agar mereka berhati-hati terhadap godaan narkoba. “Jutaan generasi muda Indonesia mati karena penyalahgunaan narkoba, di antaranya karena penyakit HIV-AIDS yang banyak diderita pemakai narkoba,” ungkap Arifin.
Meskipun berlangsung di tengah-tengah kuburan, namun acara ini berjalan khusuk. “Para jamaah antusias mendengarkan ceramah kami,” ujarnya.
(Baca juga: Datangi Aisyiyah, Persatuan Waria Surabaya Minta Pendampingan Ekonomi)
“Semoga Allah memberikan kesehatan dan kekuatan iman kepada kita,” doa Arifin menutup khutbah. Mereka pun serentak menjawab, “Amiiiiiiin.” (MN)