Balapan MotoGP Bonus Dukun, oleh Dhimam Abror Djuraid
PWMU.CO – Perhelatan MotoGP Pertamina GrandPrix of Indonesia di Mandalika sudah berakhir (20/3/22). Miguel Oliveira menjadi nomor satu. Juara bertahan Fabio Quartararo harus puas di urutan kedua. Penggemar Marc Marquez harus kecewa dan geregetan gegara jagoannya tidak bisa ikut balapan setelah mengalami kecelakaan sebelum balapan resmi.
Apapun hasilnya, sejarah telah mencatat bahwa Indonesia pernah menjadi tuan rumah ajang Moto GP. Indonesia akhirnya bisa jadi tuan rumah lagi setelah menunggu 25 tahun. Terakhir, balapan MotoGP digelar di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, pada 1996 dan 1997, ketika masih bernama GP500. Saat itu, Presiden RI masih Soeharto. Kini, di era Presiden Jokowi MotoGP 2022 bertajuk Pertamina GrandPrix of Indonesia di Mandalika MotoGP kembali digelar.
Penggemar balapan kuda besi ini menyaksikan bagaimana motor Alex Rins terbakar dan Marc Marquez mengalami kecelakaan highsides sampai terpental ke udara dan terbanting sampai bergulingan.
Wakil Indonesia Mario Suryo Aji tidak bisa naik podium karena hanya finish di urutan 14 dari 28 peserta. Ada juga aksi dukun pawang hujan yang TIBA-tiba menyerobot ke lintasan dengan aksi teatrikal mirip happening art.
Ketika race ditunda satu seperempat jam karena hujan deras, tiba-tiba muncul dukun perempuan membawa mangkok perunggu dengan pemukul kecil. Dengan gaya teatrikal yang demonstratif dia merapal mantera dan jampi-jampi sambil memukul-mukul mangkok perunggu.
Biasanya pawing hujan lebih dikenal dengan sebutan mbah dukun. Orangnya sudah tua rambut, kumis, dan jenggot serba memutih. Pakaiannya serba hitam kelomboran dan dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang disebut sebagai uba rampe, terdiri dari rokok kelobot, kembang telon, dan kemenyan. Sang dukun selalu membawa keris sebagai aksesoris utama.
Tapi dukun yang perform sebagai side show, pertunjukan tambahan, di Mandalika tampilannya beda. Dia perempuan, Rara Isti Wulandari, 29 tahun, memakai jin belel bolong-bolong dan jaket jumper keluaran distro. Dia membuat gerakan-gerakan ritmis sambil berputar-putar dengan mulut komat-kamit.
Para penonton di grand stand berteriak-teriak menyoraki aksi ini. Kru balapan yang ada di paddock tercengang dan berbisik-bisik sambil tersenyum geli. Fabio Quartararo yang sedang berada di ruangan tim KTM menirukan gaya dukun dengan membawa mangkok plastik dan memukulnya dengan stik kecil. Quartararo tertawa cekikikan sambil menirukan gerakan dukun itu.
Di media sosial aksi dukun ini viral. Bahkan di akun resmi MotoGP aksi teatrikal ini menuai banyak komentar. Netizen Indonesia juga riuh rendah. Ada yang memujinya dan menganggapnya sebagai bagian dari khazanah kekayaan budaya. Tapi, banyak juga yang mencemooh dan menganggap aksi itu mempermalukan Indonesia.
Baca sambungan di halaman 2: Bukan Semabrang Dukun