Menjadi Sekolah Masa Depan Perlu Perubahan, liputan Eri Nurokhim, kontributor PWMU.CO Kediri.
PWMU.CO – Ciri khas Muhamadiyah adalah selalu melakukan perubahan dalam setiap gerakannya. Itulah pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Ir Tamhid Masyhudi.
Dia menyampaikannya pada sesi clossing remark (penutupan) The Summit Meeting of Muhammadiyah Future School yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PWM Jatim di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jatim, Kamis (24/3/2022).
Di hadapan 160 peserta yang terdiri dari kepala sekolah penerima penghargaan Muhammadiyah Future School dan Majelis Dikdasmen PDM se-Jatim tersebut, Tamhid menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti—salah satu narasumber.
Bahwa sekolah Muhammadiyah harus sering melakukan perubahan untuk menjadi sekolah masa depan. “Kalau sekolah kita tawaran menunya sama dengan sekolah lain, kita akan ditinggal. Walaupun perubahan itu hal-hal yang kecil, yang terpenting ada perubahan,” tegasnya.
Menurut Tamhid, untuk membangun sekolah yang semakin hari semakin besar serta diminati oleh wali murid dan siswa, perlu ada sebuah usaha yang serius. “Harus punya cita-cita,” ujarnya.
Pesan Prof Abdul Malik Fadjar
Pada kesempatan tersebut Tamhid juga mengutip pesan yang sering disampaikan oleh almarhum Prof Abdul Malik Fadjar: “Boleh kalian semua tidak punya apa-apa, tapi jangan sampai dalam hidup kalian tidak punya keinginan atau cita-cita.”
Tamhid mengatakan, sosok Malik Fadjar patut diteladani. “Almarhum berdarah guru dan Muhammadiyah. Maknanya hidup beliau untuk menjadi bapak bangsa atau guru bangsa. Bahkan di akhir hayatnya beliau masih memikirkan bagaimana mengembangkan pendidikan yang bagus di negeri ini,” ungkap dia.
Dia menegaskan, masing-masing sekolah harus memiliki visi sekolah yang akan menjadi guidance ke mana arah tujuan sekolah tersebut. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pemimpin harus bisa menggerakkan gerbong sekolah ke arah tujuan yang hendak dicapai yakni sebagai sekolah masa depan, sekolah yang diminati warga masyarakat.
“Pada prinsipnya seorang kepala sekolah harus menjadi sosok yang knows the way, goes the way, and shows the way,” tuturnya.
Editor Mohammad Nurfatoni