Abdimas Umsida Berdayakan Anak Panti Kelola Sampah Organik, liputan Sunarsih kontributor PWMU.CO Sidoarjo
PWMU.CO – Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bermitra dengan Panti Asuhan Aisyiyah Sidoarjo melakukan pemberdayaan anak panti melalui pengolahan sampah organik dan produk kreatif yang bernilai ekonomi, Jumat (25/3/22).
Bertempat di Aula Panti Asuhan Aisyiyah Sidoarjo, acara ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari 24 anak asuh panti, pengasuh panti, ketua dan pengurus panti, wakil ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sidoarjo.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua tahap yakni tahap pertama sosialisasi sampah rumah tangga dan pelatihan pembuatan eco enzyme.
Adapun tahap kedua akan diadakan penyuluhan green akuntansi dan pelatihan produk kreatif hasil pengolahan sampah organik di bulan April-Mei.
Tim Anggota Abdimas Prof Dr Ir Hj Andriani Eko Prihatiningrum MS mengatakan tujuan dari kegiatan ini memberikan wawasan dan ketrampilan dalam memilah sampah berdasarkan jenisnya dan mengolah sampah organik rumah tangga menjadi cairan eco enzyme yang memiliki daya guna dalam produk nilai ekonomis, sehingga bisa meningkatkan ekonomi Panti Asuhan.
“Sangat penting bagi anak-anak agar sejak dini disadarkan untuk membuang sampah pada tempatnya dengan memilah sampah untuk menjaga kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Dia memaparkan sampah rumah tangga apabila dibuang sembarangan tanpa pemilahan atau pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan, mulai dari air, tanah, hingga udara.
Kerusakan Lingkungan
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua tim Abdimas Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT juga menegaskan pencemaran dan kerusakan lingkungan yang disebabkan pembuangan sampah rumah tangga.
“Hal ini tidak boleh diremehkan karena akan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.”
Di sesi kedua, Sekretaris Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo menyampaikan pelatihan dan praktik pengolahan sampah organik dapur rumah tangga panti menjadi cairan eco enzyme.
Peserta dibagi menjadi empat kelompok, selanjutnya setiap kelompok diajari mengolah sampah organik dapur dari kulit buah dan sayur yang segar. Selanjutnya dengan menggunakan rumus 1:3:10 (1 bagian molase/gula jawa/gula aren: 3 bagian sampah organik (kulit buah dan sayur segar) dan 10 bagian air.
Peserta diajak secara langsung menerapkan rumus tersebut di sebuah wadah plastik dengan isi 60% dari kapasitas wadah, selanjutnya bahan-bahan tersebut difermentasi secara anaerob selama 90 hari.
Secara terpisah, Rini, sapaan akrabnya, menyampaikan manfaat cairan eco enzyme secara fisik ini sangat banyak. Antara lain mengurangi sampah organik, menjernihkan air, memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan kualitas udara, mengurangi radiasi elektromagnetik, kebutuhan rumah tangga, merawat luka, membersihkan pestisida, dan residu pupuk pada sayur dan buah.
“Kami tim Abdimas akan melakukan monitoring nanti saat panen eco enzyme. Semoga bisa menginspirasi lembaga lain pada umumnya, dan panti asuhan lain, khususnya agar benar-benar bisa mengolah sampah organik dapurnya dan bisa meningkatkan perekonomian panti.”
Ketua panti asuhan Hj Lilik Choridah mengungkapkan, kami mewakili Panti Asuhan Aisyiyah Sidoarjo mendukung Abdimas Umsida ini karena sejalan dengan program kerja kami yaitu penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan panti.
“Kami juga bersyukur karena bisa menjadi salah satu income Panti Asuhan,” katanya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.