Mengenal Kurikulum Merdeka, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Mufrikha.
PWMU.CO – Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak Ria Pusvita Sari MPd mengenalkan Kurikulum Merdeka. Dia menerangkannya dalam Rapat Koordinasi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik, Rabu (23/3/2022)
Vita—sapaan akrabnya—menjelaskan secara gamblang makna ‘merdeka’ dalam Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Gresik yang hadir di Ruang Theater Lenon Machali SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, menyimaknya.
Saat ini, perempuan yang menjabat Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu mendapat tugas dari Kemedikbudristek untuk mendampingi empat sekolah di Driyorejo, yaitu satu SD swasta dan tiga SD negeri. Dia bertugas sejak menandatangani MoU sebagai Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak angkatan I pada bulan September 2021 lalu.
Pengenalan Kurikulum Merdeka
Di awal materi, Vita memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta. Pertama, sebagai pendidik, selama ini apa yang Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan dalam merencanakan perjalanan belajar murid?
Kedua, menurut Bapak/Ibu, apa yang seharusnya menjadi alasan terhadap berubahnya sebuah kurikulum?
Ketiga, dari pengalaman mengajar mana yang lebih sering terjadi, menyelesaikan materi yang ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam Kurikulum?
Sebagian besar peserta menjawab, menyelesaikan materi yang ada
Vita lalu mengenalkan Kurikulum Merdeka. Ada dua hal yang dia tekankan. Pertama, kompetensi murid sebagai proyeksi masa depan. Kedua, cara mewujudkan kompetensi itu. Inti keduanya—murid dan proyeksi masa depan—ialah fokus dari Kurikulum Merdeka.
“Urusan ganti menteri dan kurikulum harus diabaikan dulu, kita berfokus ke kurikulum nasional!” tutur Vita.
Dia menerangkan, Kurikulum Merdekal menjadi acuan pembelajaran yang disesuaikan dengan sekolah masing-masing. Harapan Kemendikbudristek, penerapan kurikulum ini berlangsung secara bertahap.
Hingga tahun 2024 nanti sudah pasti pelaksanaanya. “Karena itu saat ini sudah digembar-gemborkan oleh Kemendikbudristek agar segera dilakukan sejak sekarang,” jelasnya.
Karena itu dia pun mendorong agar sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Kabupaten Gresik mengikuti kurikulum tersebut meski sifanya masih option (pilihan). Jangan sampai ketika sudah diterapkan secara nasional, sekolah Muhammadiyah baru mengikutinya, karena perlu proses adaptasi yang butuh waktu.
Baca sambungan di halaman 2: Struktur Kurikulum Merdeka