Saat Tangisan Pecah di Mabit Sekolah Kreatif Menganti, liputan Ma’rifah Ramadhona, kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Suasana cerah dengan mendung tipis menyelimuti langit Jumat (25/3/2022) malam. Suara adzan Isya dan ikamah telah berkumandang. Berduyun-duyun 26 anak kelas VI bergegas memenuhi panggilan itu untuk menunaikan shalat Isya berjamaah.
Anak kelas VI hari ini melaksanakan Mabit alias Malam Bina Iman dan Takwa. Mabit kali ini adalah yang terakhir dari rangkaian kegiatan kelas VI Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti Gresik. Tema yang diangkat adalah Sinergi Sekolah dan OrangTua dalam Gemilan Menghantarkan Anak-Anak Hebat untuk Meraih Mimpi dan Masa Depan yang Gemilang.
“Tujuna utama dari kegiatan mabit adalah untuk menguatkan nilai-nilai relihi pada anak-anak,” tutur Kepala Sekolah Kreatir SD Muhammadiyah 1 Menganti Assidik Wibowo.
Materi motivasi kali ini disampaikan oleh Ustad Afif Hidayatullah. Kak Afif, sapaan akrapnya, memberi motivasi kepada siswa kelas VI untuk lebih bersemangat belajar lagi. Dia juga menyugesti orangtua dan ustad-ustadzah yang hadir.
Tangisan para siswa, orangtua, dan ustad-ustadzah pun pecah saat Kak Afif mulai memberikan kata-kata motivasi dan mengajak semua peserta membayangnya semua kesalahan yang telah di lakukan di masa lalu.
Para orangtua dan anak saling berpelukan di heningnya malam. Orangtua memberikan bisikan cinta di telinga kanan anaknya. Suara tangisan haru mulai terdengar lirih. Di dekapan ayah-bunda mereka memohon doa untuk masa depannya. Di pundak anak orangtua menitipkan harapan yang tinggi untuk masa depan anaknya.
“Tadi malam aku merasa campur aduk, karena semua emosi terluapkan. Harapan ku semoga menjadi anak shalehah dan membanggakan orangtua,” tutur Parisha Aruna saat selesai acara mabit
Di akhir sesi motivasi ini Kak Afif meminta orang tua dan anak untuk membuat komitmen mimpi dan harapan bersama di atas kanvas putih dan dibubuhi tanda tangan bersama.
Kata motivasi yang selalu di tekankan oleh kak Afif adalah Jatuh itu biasa bangkit itu luar biasa (*)
Editor Mohammad Nurfatoni