Jurnalis Album Diajak Naik Kelas, liputan Anis Shofatun, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Tokoh pers Dr Rohman Budijanto mengajak para jurnalis album untuk naik kelas. Hal itu disampaikan pada Resepsi Hybrid Milad Ke-6 PWMU.CO, Sabtu (19/3/2022).
Pada kegiatan yang digelar di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jawa Timur itu, Pak Roy, panggilan akrabnya, menyampaikan satu saja kelemahan portal media online PWMU.CO di antara beberapa kekuatan dan potensi yang dimilikinya, yakni dibanjiri liputan jurnalis album.
Redaktur Senior Jawa Pos itu menjelaskan jurnalisme album itu banyak menceritakan tentang diri sendiri dan lingkungan sekitarnya atau biasa disebut juga dengan selfinews.
Di PWMU.CO wujud jurnalisme album pemberitaan seputar aktivitas sekolah, prestasi sekolah, atau kegiatan rutin amal usaha Muhammadiyah (AUM).
“Nah, apakah jurnalisme album itu jelek?” tanya Roy kepada kontributor yang hadir baik langsung ataupun secara virtual.
“Tidak, itu baik sekali,” jawabnya
Masalahnya, dia mengibaratkan, tidak mungkin ada foto suami istri yang sedang bertengkar di album. “Pasti foto yang indah dan bagus-bagus kan,” jelasnya.
Dia lalu mengajak para kontributor untuk berpikir dan meresapi dengan memberikan pertanyaan lanjutan.
“Hanya siapa yang akan kagum dengan foto album ini apakah tetangga?” tanyanya. “Kira-kira orang non-Muhammadiyah ini terpesona tidak dengan album atau berita-berita terbitan PWMU.CO ini?”
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menerangkan menulis dan mempublikasikan aktivitas sekolah atau Persyarikatan Muhammadiyah itu baik. Hal ini akan menjadi portofolio yang suatu ketika akan berguna dan memberikan manfaat untuk kebutuhan sekolah, persyarikatan, atau bahkan si penulis itu sendiri (yang sebagian berprofesi sebagai guru), misalnya untuk kebutuhan sertifikasi guru atau akreditasi sekolah.
Maka, menurut Roy, apa yang dilakukan oleh para kontributor ini sebagai wujud kepedulian dan loyalitas terhadap instansi profesi dan Persyarikatan Muhammadiyah.
Jangan Hanya Berisi Album
Dia mengatakan menulis sejarah itu penting, sehingga menjadi jurnalis album dinilai baik. Hanya untuk meningkatkan rating dan kualitas pemberitaan setiap kegiatan bisa pula menghadirkan jurnalis media mainstream lainnya.
“Siapa yang akan peduli dengan berita kita sendiri. Kita mungkin tidak terlalu memprioritaskan sehingga tidak mengundang media lain. Maka tetap rekam jejak tertulis Anda?” katanya.
Selanjutnya doktor lulusan Program Ilmu Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini memberikan arahan apabila PWMU.CO berkeinginan besar menjangkau tetangga, maksudnya liputannya lebih luas. Maka jangan hanya diisi album tapi perlu mengisinya dengan informasi lain yang lebih menginspirasi. Misalnya informasi tentang kepentingan orang lain yang lebih besar. Seperti kebijakan pemerintah tentang pendidikan.
Pak Roy mengapresiasi portal media PWMU.CO bisa memproduksi berita sendiri. Bahkan berita-beritanya sering menginspirasi media lain, kadang dikutip, di-backlink dan kredibilitasnya terakui karena bukan sebagai news aggregator sebagaimana yang ditulis oleh Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni dalam buku Editor Killer yang baru saja di-launching.
News aggregator adalah media-media yang menerbitkan berita dengan jalan mengumpulkan dan mengambil berita dari media-media lain. Selanjutnya, Roy juga menyarankan meskipun PWMU.CO bukan sebagai news aggregator tapi perlu memperluas diri dengan berjejaring dengan media lain yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah.
“Jadi meskipun bukan news aggregator jangan sampai kehilangan peluang, perlu berjejaring lebih luas dengan media sejawat lainya di Muhammadiyah,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Kontributor PWMU.CO adalah Jurnalis