Lembaga Dakwah Khusus PWM Jatim Terbaik Se-Indonesia, liputan kontributor PWMU.CO Situbondo: Pandu Anom Nayaka
PWMU.CO – Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas di Ruang Pertemuan SMA Muhammadiyah 1 Panji, Sabtu (26/3/2022).
Bimtek Regional II bertema Dai Komunitas Hadir Mencerahkan dan Menggembirakan itu diikuti 30 peserta dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Lumajang.
Wakil Ketua PWM Jatim Nur Cholis Huda MSi menyampaikan rasa bangganya karena bisa bertemu dengan para kader. Menurutnya karena itu tidak tergantung pada usia. Berapapun usianya namanya tetap kader. “Dan hari ini saya menyaksikan banyak kader muhammadiyah,” ucapnya.
Dia mengatakan, LDK PWM Jatim itu adalah LDK yang terbaik di seluruh Indonesia. Sampai LDK Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah datang berkunjung pada LDK Jawa Timur ingin tahu bagaimana bergerak dengan hebat melebihi LDK yang ada di pusat.
“Dakwah kita itu mengunjungi PSK, anak jalanan, anak punk, dan lapas. Dan itu tidak bisa dielakkan oleh LDK PP Muhammadiyah,” ujarnya.
Penulis 18 buku inspiratif, termasuk buku yang baru terbit Sang Penggoda, itu menyatakan, Jawa Timur adalah LDK yang seluruh PDM-nya sudah terbentuk, baik secara gesit, setengah, dan ada pula yang masih tidur. “Nah ini kalau di Situbondo saya tidak tahu termasuk yang mana,” candanya.
Ciri Kader Muhammadiyah
Ustadz Nur, sapaannya, mengatakan sebuah organisasi akan tetap hidup jika memiliki kader yang punya dua ciri.
Pertama, memiliki daya tahan. Dia mencontohkan seperti ikan hidup ketika dimasukkan dalam lautan sebulan sampai dua bulan dagingnya tetap, malah ikannya yang tambah besar.
“Jika ikan mati dimasukkan air asin beberapa hari dagingnya ikut asin seperti garam karena ia tidak memiliki daya tahan,” katanya.
Kedua, bergerak. Jika LDK Regional II ini bergerak berarti hidup. Akan tetapi jika tidak bergerak la yamutu wala yahya (tidak mati, tapi hidup pun segan)
Ustadz Nur menegaskan, karena saya percaya kader LDK pasti bergerak, jangan ditanya apa yang digarap. “Jika kita berpikir untuk Allah maka akan banyak jalan, insyaallah. Kemudian kader LDK ini adalah orang yang hidup jiwanya, mau bergerak dan memiliki daya tahan,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni